Hari Darmawan Meninggal di Rumah Kecilnya di Cisarua, Kenapa Ia Memilih Tinggal Disana?

Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 150 meter persegi itu berada di area Taman Wisata Matahari (TWM) Bogor.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Kondisi vila milik Pendiri Matahari, Hari Darmawan di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor 

TRIBUNJAMBI.COM - Terkenal punya harta melimpah, Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan lebih memilih  tinggal di bangunan kecil di daerah Cisarua, Bogor.

Baca: Ini 5 Kebiasaan yang Buat Perut Tetap Buncit, Walau Sering Olahraga Setiap Hari

Baca: Gak Nyangka, Popularitas Egy Maulana Vikri Kalahkan Klubnya Sekarang, Terlihat dari ini . . .

Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 150 meter persegi itu berada di area Taman Wisata Matahari (TWM) Bogor.

Untuk diketahui, tempat rekreasi TWM merupakan milik Hari, dibangun pada tahun 2007.

Saat mendirikan TWM, Hari tidak menggunakan jasa konsultan, arsitek, dan kontraktor besar.

Ia justru melibatkan para penduduk setempat. Alasannya, ia bisa menekan biaya pembangunan sekaligus membangun ekonomi penduduk setempat.

Menghabiskan masa tuanya mengurusi TWM, Hari juga memilih tinggal di dekat lokasi usahanya itu.

Padahal, jika melihat harta kekayaannya yang begitu melimpah, Hari bisa saja tinggal di apartemen atau rumah mewah.

Vila tempat Hari Darmawan terakhir dinyatakan hilang.
Vila tempat Hari Darmawan terakhir dinyatakan hilang. (Tribun Bogor)

Hari diketahui mempunyai rumah besar di daerah Bogor, namun ia lebih memilih tinggal di rumah berukuran kecil.

Dalam sebuah wawancara, Hari menjelaskan alasan sederhananya tinggal di area TWM.

"Saya sudah tinggal di sini (TWM) puluhan tahun. Saya punya rumah besar di Bogor, saya bukan bangkrut dan tidak punya rumah ya?" ujar Hari dalam wawancaranya bersama Filantropi pada 2017 silam.

Hari menjelaskan, ia merasa area TWM adalah rumahnya.

Baca: Egy Maulana Vikri Datang ke Lechia Gdansk, Klub Panik dengan Serbuan Netizen

Baca: Ada Bumil Terjangkit Hepatitis, Ini Tindakan Dinas Kesehatan Tanjabtim

Baca: Kabar Egy Maulana Vikri Terbaru, Hari ini Egy Diperkenalkan Oleh Klub Barunya Lechia Gdansk

Di tempat itu juga Hari bisa merasakan indahnya alam dan bisa memantau langsung para anak buahnya.

"Saya lama-kelamaan merasa di sini 'it is my home', udara begitu besar, saya juga bisa giat membantu anak buah saya," kata Hari.

Ia tidak muluk-muluk untuk urusan tempat tinggal.

"Saya pikir yanng penting ada tempat tidur yang baik, ada udara yang baik, ada suasana yang bisa bikin senang, saya cukup," ujar Hari Darmawan.

Kisah Hidup Hari Darmawan

Kabar duka datang dari perusahaan ternama Matahari Departement Store (Matahari Group).

Sang pendiri, Hari Darmawan ditemukan meninggal dunia di sungai ciliwung, Sabtu (10/3/2018).

Jasad Hari Darmawan ditemukan dalam keadaan tengkurap dan tersangkut di bebatuan sungai.

Sebelum ditemukan, Hari Darmawan sempat dinyatakan hilang sehari sebelumnya, Jumat (9/3/2018) malam.

Saat itu Hari dikabarkan sedang berada di villa miliknya yang dekat dengan sungai ciliwung, di Lokawiratama Hankam, Desa Leuwimalang, Cisarua, Kabupaten Bogor.

Baca: Begini Kronologis dan Detik-detik Tenggelamnya Tank di Sungai yang Tewaskan 2 Orang

Baca: Ketua RT di Paal Merah: Dulunya Tukang Rias, Kok Berubah Jadi Pemegang Arisan?

Baca: Dua Pasangan Diamankan Saat Berduaan di Kamar Hotel di Bangko,

Pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) ini dinyatakan menghilang sekitar pukul 21:00 WIB.

Hingga akhirnya berhasil ditemukan keesokan harinya sekitar pukul 06.30 WIB.

Hingga berita ini dimuat, belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian Hari Darmawan.

Namun ada dugaan yang diungkap oleh pihak manajemen TWM.

Dugaan sementara kematian Hari karena kehilangan keseimbangan saat sedang melihat kondis air sungai Ciliwung dari dekat.

Saat itu, kondisi hujan deras dan mengakibatkan aliran sungai Ciliwung meningkat.

Diduga Hari ingin melihat lebih dekat namun nahas, ia terjatuh ke sungai karena kurang seimbang.

Hal ini diungkap oleh pihak manajemen lewat siaran pers yang diterima awak media.

Kendati demikian, itu masih di tahap dugaan sementara, belum ada klarifikasi resmi mengenai kecelakaan ini.

Kepergian pendiri Matahari Group ini sontak menjadi perhatian publik.

Bagaimana tidak, orang sepenting Hari Darmawan tewas di sungai ciliwung.

Muncul banyak pertanyaan mengenai kecelakaan tersebut.

Tak banyak yang tahu pula sosok Hari Darmawan yang merupakan pelopor perusahaan retail di Indonesia.

Baca: Ingat Sonya Depari yang Ngaku Anak Jenderal Saat Ditilang? Mengharukan Ini Kabar Terbarunya!

Baca: 6 Fakta Kematian Hari Darmawan, Mulai dari Permintaan Terakhir ke Sopir Hingga Menghilang

Hari Darmawan lahir dari keluarga pengusaha lokal Makassar yang menjual produk pertanian.

Pada 1950, usaha keluarganya itu mengalami kesulitan hingga bangkrut.

Terpaksa Hari Darmawan dan orangtuanya harus berjuang dari nol untuk membangun usahanya lagi.

Setelah lulus dari SMA, Hari Darmawan memutuskan untuk merantau ke Ibu Kota untuk mengadu nasib.

Di sana ia berjodoh dengan seorang wanita bernama Anna Janti, seorang putri pemilik toko serbag ada bernama "Mickey Mouse".

Hari dipercaya untuk mengelola toko tersebut hingga berkembang pesat.

Kemudian, pada 1968 ia membeli toko serba ada bernama "Toko De Zon" yang kini dikenal dengan nama "Matahari".

Hari Darmawan mengalami jatuh bangun dalam menjalankan usaha "Matahari".

Semua yang ia bangun harus menelan kepahitan pada krisis moneter 1997.

Usaha "Matahari" resmi dijual Hari kepada Lippo Group.

Alhasil, Hari Darmwan kemudian mendirikan perusahaan baru bernama "Pasar Swalayan Hari-hari".

Tak hanya bidang retail saja yang dijejalinya, tapi juga bidang pariwisata.

Pria kelahiran 1940 ini membangun Taman Wisata Matahari yang berlokasi di Bogor.(TribunJabar)
 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved