Hari Darmawan Meninggal di Rumah Kecilnya di Cisarua, Kenapa Ia Memilih Tinggal Disana?
Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 150 meter persegi itu berada di area Taman Wisata Matahari (TWM) Bogor.
Pada 1950, usaha keluarganya itu mengalami kesulitan hingga bangkrut.
Terpaksa Hari Darmawan dan orangtuanya harus berjuang dari nol untuk membangun usahanya lagi.
Setelah lulus dari SMA, Hari Darmawan memutuskan untuk merantau ke Ibu Kota untuk mengadu nasib.
Di sana ia berjodoh dengan seorang wanita bernama Anna Janti, seorang putri pemilik toko serbag ada bernama "Mickey Mouse".
Hari dipercaya untuk mengelola toko tersebut hingga berkembang pesat.
Kemudian, pada 1968 ia membeli toko serba ada bernama "Toko De Zon" yang kini dikenal dengan nama "Matahari".
Hari Darmawan mengalami jatuh bangun dalam menjalankan usaha "Matahari".
Semua yang ia bangun harus menelan kepahitan pada krisis moneter 1997.
Usaha "Matahari" resmi dijual Hari kepada Lippo Group.
Alhasil, Hari Darmwan kemudian mendirikan perusahaan baru bernama "Pasar Swalayan Hari-hari".
Tak hanya bidang retail saja yang dijejalinya, tapi juga bidang pariwisata.
Pria kelahiran 1940 ini membangun Taman Wisata Matahari yang berlokasi di Bogor.(TribunJabar)