Ustaz Abdul Somad di Jambi
Jika Diminta Ustaz Abdul Somad Berkenan Mendoakan, Namun Tidak dengan Doa yang Satu Ini
Hari ini, Jumat (2/3) Pemerintah Kabupaten Muarojambi menggelar Tabligh Akbar, ribuan masyarakat antusias menghadirinya.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
"Satu yang tidak mau saya doakan. Ustad doakan saya dapat jodoh, maka saya tak mau. Yaa Allah dekatkan jodoh anak ini, maka malaikat menjawab, ya Allah Ustad Somad dapat lagi," sampainya.
Mendengar ucapan tersebut, sontak, jamaah yang ada spontan tertawa.
Baca: Peristiwa Driver Ojek Online Keroyok X-Trail di Underpass Senen, Ini Pelajaran yang Bisa Dipetik
Baca: UPTD Pasar Masih Terkendala SDM, Belum Dapat difungsikan
Baca: Kenikmatan Chicken Dunk Meresap Hingga Tulang
Ia menjelaskan, jangan pernah mendoakan yang tidak baik. "Kalau engkau di caci atau di maki, jangan balas dengan caci maki, siapa yang mau memaafkan, maka Allah akan memberikan balasan."
Selain itu, Ia juga menjelaskan tentang kewajiban bagi umat muslim. Ia mengibaratkan kewajiban dalam Islam sama halnya dengan kewajiban seorang tentara.
Tidak ada kewajiban bagi masyarakat Muarojambi untuk lari pagi, tapi kalau sudah jadi tentara wajib lari pagi. Maka siapa yang tidak mau lari pagi, jangan masuk tentara.
"Kesimpulannya tidak wajib salat, tidak wajib puasa, itu tidak. Bagi siapa? Bagi yang tidak islam. Maka siapa yang tidak mau salat, puasa, jangan masuk Islam," sampainya.
"Siapa yang tidak bersyahadat tidak masuk Islam, tidak akan diakui oleh Allah SWT. Di akhirat akan masuk neraka jahanam," sambungnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan tentang cara masuk Islam. Cara masuk Islam itu mudah, tinggal baca dua kalimat syahadat.
"Saya mudah kalo baca itu ustad, yang saya khawatiri itu sunat ustad, katanya sakit. Sunat itu tidak sakit, cuma dicubit-cubit be, nah putus," ujarnya menirukan percakapan antara ustad dan jamaah. Sontak warga semakin tertawa mendegar ucapan itu.
Ia mengatakan bahwa sunat saat ini berbeda dengan sunat jaman dulu.
"Bukan macam dulu, orang melayu kalo sunat, besok jam enam pagi disunat, jam 6 sore berendam. Nah besok pagi baru di panggil dukun sunat pakai sembilu buluh, dak pakai pisau takut bekarat, tetanus. Diambil buluh, rupanya dia baru latihan pertama, habis," pungkasnya sembari senyum sedangkan jamaah tertawa.
Acara ini pun, ditutup dengan doa bersama.