Renu Ayu Wulandari: Dapat "Gaji Terbesar" dengan Menjadi Relawan Untuk SAD
Renu Ayu Wulandari membagikan pengalamannya menjadi seorang relawan untuk suku anak dalam (SAD).
Penulis: Nurlailis | Editor: Nani Rachmaini
Menjadi seorang anak perempuan satu-satunya di keluarga juga menjadi tantangan tersendiri bagi Reny. Izin orang tuapun pada awalnya sulit untuk didapatkan.
“Aku 6 bersaudara anak bungsu dan cewek satu-satunya. Dulu pernah pulang jam 1 malem, ibu bilang ini terakhir ya. Tapi aku tetap pengen ke sana walaupun ibu melarang. Tiap kegiatan aku disana aku liatin ke ibu, ceritain ke ibu keadaannya kayak gimana. Lama-lama ibu aku ikut donasi juga, tapi donasi terbesar dari ibu aku ya mengikhlaskan anaknya untuk pergi ke sana. Terlebih SEAD ini udah diliput sama tv nasional sehingga ibu melihat,” tuturnya.
Menurutnya permasalahan suku anak dalam itu mereka sudah mulai kehilangan rumah dan makanan.
Hal itu juga disebabkan oleh tangan-tangan kita juga dan kita tidak beranggung jawab untuk itu.
“Ada yang disebut kaum abu-abu yaitu SAD yang dari hutan pindah tinggal di desa tapi yang di desa juga tidak menerima. Mereka ga perlu pekerjaan muluk-muluk. Namun karena pendidikan mereka rendah mereka juga masih saja dibodoh-bodohi orang lain,” ucapnya.
Biodata
Nama : Reny Ayu Wulandari
Ttl : jambi, 25 oktober 1993
Pendidikan : S1 pendidikan matematika unja
Pekerjaan: pengajar suku anak dalam jambi
Prestasi : awardee beasiswa lpdp s2 master of education psychology the university of melbourne australia
Motto : life once, fulltilt! (hidup Cuma sekali, lakukan apapun dengan total dan maksimal
Sosmed : ig @reyayuri fb reny ayu wulandarii