EKSKLUSIF TRIBUN JAMBI
Orangtua Terbebani, Anak SMP Diminta Bawa Smartphone Android ke Sekolah
Namun sayangnya, di antara persiapan tersebut, membuat orangtua siswa merasa terbebani atas permintaan pihak sekolah.
Penulis: tribunjambi | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ujian Nasional tingkat SMP dan SMA sederajat sudah di depan mata.
Tahun ini semua SMP negeri di Kota Jambi terdaftar untuk melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Berbagai persiapan tengah dilakukan pihak sekolah agar UNBK bisa berjalan lancar.
Namun sayangnya, di antara persiapan tersebut, membuat orangtua siswa merasa terbebani atas permintaan pihak sekolah.
Persoalannya bukan adanya pungutan uang, tapi karena adanya permintaan dari pihak sekolah, agar siswa punya smartphone android atau laptop.
Dua alat ini dianggap penting oleh pihak sekolah, untuk membuat siswa mampu dalam menghadapi UNBK, sehingga siswa tersebut nanti lulus dengan hasil memuaskan.
MS, satu di antara orangtua siswa SMP negeri, mengungkapkan dirinya dipusingkan oleh anaknya yang meminta dibelikan smartphone android.
Anaknya saat ini sekolah di SMP negeri, kelas IX. Bukannya dia tak mau membelikan, tapi kondisi keuangannya yang sedang susah, membuatnya sulit memenuhinya.
“Anak saya disuruh bawa laptop atau android ke sekolah, katanya untuk persiapan saat menghadapi ujian nasional. Dari kemari sudah nangis-nangis minta dibelikan (smartphone) android,” katanya kepada Tribun pekan lalu.
Dia mengaku bingung dengan permintaan anaknya itu. Awalnya dia kira anaknya minta dibelikan ponsel cerdas hanya untuk gaya-gayaan.
MS akhirnya menemui orangtua siswa lainnya, yang satu sekolah juga dengan anaknya. Dia ingin mendapatkan kepastian tentang adanya permintaan pihak sekolah itu.
“Ternyata orangtua teman anak saya juga bilang begitu. Disuruh bawa laptop atau android. Sudah dua orang yang saya temui, jawabannya sama. Saya susah untuk memenuhinya saat ini,” ungkapnya.
Sementara berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun, permintaan dari pihak sekolah agar siswanya membawa android atau laptop ke sekolah terjadi di beberapa sekolah negeri.
Pihak sekolah memang tidak memaksakan, namun sangat menyarankan memiliki setidaknya satu di antara dua benda itu.
Seorang siswa SMP Negeri IV Kota Jambi, AA, mengaku disuruh oleh sekolahnya agar memiliki HP android agar bisa mengoperasikan komputer dan mengakses internet.
Padahal dia merupakan siswa yang kurang mampu, hanya memiliki handphone biasa, yang cuma bisa dipakai untuk bertelepon dan SMS.
“Katanya biar bisa belajar agar bisa buka internet, kami disuruh untuk memiliki HP andorid,” katanya.
(Simak berita selengkapnya di Koran Tribun Jambi, Edisi Selasa, 20 Februari 2018 )