Fakta Baru Firaun - Belatinya Ternyata Bukan dari Bumi, Tapi Dari Sini
Pada tahun 1907, Pangeran Carnarvon George Herbert meminta seorang arkeolog inggris sekaligus ahli kimia Howard Carter
Albert Jambon juga pernah meneliti benda besi paling kuno yang pernah ditemukan, semisal butiran besi lembaran dari Gerzeh di Mesir, bertanggal 3200 SM. Sebuah kapak dari Ugarit di pantai utara Suriah, bertanggal 1400 SM. Sebuah belati dari Alaça Höyük di Turki, bertanggal 2500 SM, dan tiga benda besi dari makam Tutankhamun, tertanggal 1350 SM, berikut belati, gelang dan sandaran kepala.
Namun begitu, sejumlah arkeolog mengatakan bahwa artefak - artefak itu bisa saja dibuat dari besi peleburan pada 2000 tahun sebelum teknologinya tersebar pada masa awal zaman besi. Bisa karena tak disengaja, atau karena memang dari hasil eksperimen.
Akan tetapi Albert Jambon mengatakan berdasarkan temuan penelitian, tidak ada bukti kuat bahwa besi peleburan dikenal hingga zaman besi sekitar 1200 SM.
Sementara tunggu peleburan besi tertua yang pernah ditemukan, berasal dari tahun 930 SM di Tell Hammeh, Yordania.
Baca: Gempa Bumi 6,4 SR Guncang Taiwan, Sebuah Hotel Ambruk dan Miring, Korban Ratusan Orang
Baca: Pukul 14.30, Azmi, Penyanyi Asal Kuala Tungkal, Bongkar Perjalanan Lagu Pernah di Radio
"Kami tahu dari teks bahwa selama Zaman Perunggu, besi dinilai 10 kali lipat lebih berharga dari emas," katanya.
"[Tapi] di awal Zaman Besi, harganya turun drastis menjadi kurang dari tembaga, dan inilah alasan mengapa besi menggantikan perunggu dengan cukup cepat," tambahnya.
Analisisnya juga menunjukkan bahwa belati, gelang dan sandaran Tutankhamun setidaknya terbuat dari besi dua jenis meteorit yang berbeda.
Hal ini menunjukkan bahwa ada proses pencarian aktif yang dilakukan untuk menemukan meteorit besi yang berharga di zaman kuno. (*)