Pasar Atas Sarolangun Belum Renovasi Tahun Ini, Dana Rp 5 Miliar Untuk Pasar Baru
Bupati Sarolangun Cek Endra mengatakan, perbaikan pasar Atas Sarolangun belum bisa dilakukan tahun ini.
Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Bupati Sarolangun Cek Endra mengatakan, perbaikan pasar Atas Sarolangun belum bisa dilakukan tahun ini.
Hal ini dikarenakan bantuan dana Rp 5 miliar dari Kementerian Perdagangan harus digunakan untuk pembangunan pasar baru di lokasi baru.
"Kami mau memaksakan bangun di situ (pasar atas) aturan Menteri Perdagangan tidak boleh. Berarti tahun depan kita pakai APBD dua, dan itu harus kita benahi, Pasar Sarolangun yang sekarang semrawut," katanya belum lama ini.
Menurut Bupati, pedagang-pedagang yang ada di pinggiran jalan perlu ditertibkan, agar pasar tradisional di Kota Sarolangun itu tidak terlihat semrawut.
Dan rencananya Pasar Atas Sarolangun akan dirombak total dan dibangun pasar dua lantai, untuk dapat menampung pedagang pasar yang lebih banyak.
Bukan hanya Pasar Atas yang bakal direnovasi, Cek Endra juga mengatakan akan merenovasi pasar bawah yang saat ini masih sepi peminat.
"Dan kita mulai mencari pemanfaatannya agar pasar itu ramai. Kalau sekarang kan masih sepi. Mungkin penyewa belum punya keinginan untuk menempati di situ. Nanti kita akan cari ide, bagaimana agar para pedagang itu mau berdagang di sana," terangnya.
Satu kemungkinan untuk membuat Pasar Bawah lebih ramai dan diminati pedagang, adalah dengan memberikan banyak akses jalan menuju pasar bawah, bahkan jika dimungkinkan Bupati berencana membuat rute baru yang melewati pasar bawah.
"Agar pasar bawah itu dimanfaatkan dan masyarakat juga ramai yang berkunjung ke sana," katanya.
Sebelumnya, sejak kebakaran kios manisan di Pasar Atas Sarolangun pada 27 Agustus 2016 lalu, belum ada perbaikan yang dilakukan pemerintah Jambi dan juga Pemkab Sarolangun, meski pasca kebakaran yang menghanguskan 24 kios manisan, Gubernur dan Bupati sempat meninjau lokasi kebakaran.
Akhirnya banyak pedagang yang menyewa kios milik Pemda tersebut harus mengeluarkan ongkos hingga jutaan rupiah untuk melakukan renovasi. (*)