Ustaz Abdul Somad di Jambi

'Gilo, Mahal Nian, Bang' - Gagal Bertemu Ustaz Abdul Somad, Jamaah Juga Dipalak Tukang Parkir

Jamaah tidak hanya kecewa karena Ustad Abdul Somad batal ceramah di Masjid As Sulthon, Sarolangun, sebagian mereka juga kecewa

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/TEGUH SUPRAYITNO
Ceramah Ustaz Abdul Somad lewat live streaming. 

Laporan wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Jamaah tidak hanya kecewa karena Ustad Abdul Somad batal ceramah di Masjid As Sulthon, Sarolangun, sebagian mereka juga kecewa karena biaya parkir yang dipatok terlalu tinggi. Untuk sepeda motor dikenakan tarif Rp 10 ribu, sementara mobil Rp 20 ribu.

Sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari ratusan bahkan mungkin sampai ribuan kendaraan para jamaah parkir. Sebagian kendaraan terlihat parkir di tepi jalan hingga ratusan meter, dan sebagian parkir di depan ruko dan rumah warga yang dijaga tukang parkir dadakan.

"Gilo mahal nian bang, gak bisa kurang yo? " kata Harapan, yang dimintai ongkos parkir motor Rp 10 ribu.

Baca: Empat Jam Pemeriksaan Rumah Dinas, KPK Belum Keluar

" Gak bisa bang. Kita jaga sampai pagi soalnya. Resikonya besar, " jawab tukang parkir.

Kepala Dinas Perhubungan, Sarolangun, Endang Naser mengatakan jika parkir motor para jamaah telah disediakan di sekitar masjid As Sulthon. Di sekitar masjid tersedia lahan cukup luas yang cukup untuk menampung ratusan motor para jamaah. Untuk parkir di sana, ada tiga jalur masuk yang dapat dilalui para jamaah, salah satunya jalan masuk utama depan masjid.

Namun, anggota Dishub Sarolangun, yang berjaga di depan jalan masuk utama tersebut justru melarang kendaraan masuk masjid, tanpa ada penjelasan. "Gak bisa masuk mas, jalan lagi lurus," kata pegawai Dishub tersebut.

Akhirnya, banyak jamaah yang memarkan kendaraannya di lokasi parkiran yang dijaga warga setempat.

Kepala Dinas Perhubungan, Sarolangun, Endang Naser mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan parkir kendaraan di sepanjang jalan lintas Sumatera, sekitar masjid As Sulthon. "Kalau sepanjang jalan itu tidak ada bayar, dalam lingkungan (masjid) pun tidak ada bayar, karena kita sudah siapkan lahan parkir. Kalau di rumah - rumah orang numpang kita tak bisa kan, tanah mereka pribadi. Kemarin sudah dirapatkan dengan pak Kapolsek itu tanah pribadi namanya, yang jelas tidak ada parkir di sini, kalaupun ada liar berarti, " katanya, Rabu (31/1).

Baca: Pilkada Kerinci - Penurunan Baliho ZA-Arsal Dilaporkan, Panwaslu Panggil Terlapor

Baca: Ini Kondisi Kesehatan Terkini Ustaz Abdul Somad, Sempat Hampir Jatuh di Hotel

Ia mengatakan, telah ada imbauan agar para jamaah tidak melewati jalan masuk utama ke masjid As Sulthon, para jamaah yang membawa motor bisa keliling melalui jalan lain untuk sampai ke masjid. Tapi hal itu tidak disampaikan petugas dishub yang jaga di depan jalan utama masuk masjid. "Kalau yang bawa makanan, nasi boleh, kalau gak boleh gak makan kita, atau mobil muspida boleh," terang Naser.

Katanya, pihaknya tidak bisa membatasi besaran biaya parkir yang ditarifkan warga. Alasannya karena lahan parkir yang digunakan warga merupakan milik pribadi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved