LGBT dari Sisi Biologi dan Kedokteran, Ini Penjelasannya! Normal atau Tidak?

Salah satu alasan yang sering dikemukakan penentang LGBT adalah LGBT tidak dibenarkan secara biologi dan merupakan penyakit.

Editor: Suci Rahayu PK
Twitter
LGBT 

Dia melanjutkan, kalau ditanya apakah LGBT menurut kedokteran itu sakit atau tidak, LGB-nya tidak, tetapi T-nya yang sakit.

Soalnya, lesbian, gay, dan biseksual adalah orientasi seksual; sementara transjender adalah orang yang tidak nyaman dengan identitas seksualnya.

Oleh karena itu, yang membuat LGB bisa disebut sakit dalam kedokteran adalah ketika orang tersebut merasa tidak nyaman atau terganggu dengan orientasi seksualnya sehingga yang dihilangkan adalah rasa tidak nyaman tersebut, bukan orientasi seksualnya.

Hal ini telah dituangkan dalam buku panduan diagnosis dan statistik psikiatri (DSM) yang menyatakan bahwa orientasi seksual bukan penyakit sejak tahun 1973.

Di Indonesia, Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa (PPDGJ) yang merupakan campuran dari DSM-IV dan International Classification of Diseases (ICD) telah ditetapkan oleh Depkes.

Sejak revisi kedua, PPDGJ telah mengeluarkan orientasi seksual dari kelompok penyakit. “Bahkan, ditegaskan dalam PPDGJ-III bahwa orientasi seksual jangan sekali-kali dipandang sebagai penyakit. Jadi, memang sebetulnya orientasi seksualnya itu tidak masalah, yang masalah adalah aktivitasnya,” kata Ryu.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved