Kasus Kekerasan
Penjaga Portal Kebun Sawit Warga di Sungai Bahar Ditemukan Pingsan dan Ada Luka Bacok
Zulkifli alias Opung, mengalami pembacokan di Sungai Bahar Unit Tujuh, Kamis malam (18/1). Saat ini Opung dirawat di Ruang Bedah RSUD
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri
TRIBUNJAMBI.COM, MUAROJAMBI - Zulkifli alias Opung, mengalami pembacokan di Sungai Bahar Unit Tujuh, Kamis malam (18/1). Saat ini Opung dirawat di Ruang Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi.
Opung merupakan warga desa Sungai Bahar unit tujuh. Ia merupakan penjaga portal di perkebunan kelapa sawit milik warga sekitar.
Ia mengalami luka bacok di bagian kepala dan punggung, dan juga patah tulang di lengan kirinya.
Saat Tribun mengujungi Opung di RS Minggu (21/1) Opung terbaring lemah di tempat tidurnya. Bahkan ia sulit diajak berbicara.
Baca: Usulan Penambahan Pos Damkar di Kecamatan Belum Dikabulkan, Alhamdulillah Armada Bertambah Satu
"Jangan banyak tanya ya sama opung, kato dokter Opung dak boleh banyak omong," ujar salah satu anak Opung yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ia juga mengatakan Opung saat ini tidak mengenal beberapa anggota keluarga, bahkan Opung tidak mengenal nama dirinya. Opung mengalami beberapa luka di kepala dan tangan.
Heri, kerabat Opung mengatakan, "ada luka bacok di kepalanya, terus ada juga bekas pemukulan pakai alat pendodos sawit. Tangan kiri juga patah, di pungung juga ada luka bacok," ujarnya.
Ia menjelaskan, kronologi peristiwa yang dialami oleh Opung karena adanya percekcokan antara Opung dan (T).
"Awalnya Opung di telpon si T. Sekitar pukul 11 malam, ditelpon untuk buka pintu portal, karena mereka ingin keluar membawa mobil berisi sawit. Ada perkataan yang berisi ancaman dari T," katanya.
Setelah itu, Opung langsung menelpon warga sekitar memberi tahu hal itu, dan mengajak warga untuk datang ke pintu portal. Namun, Opung tidak menunggu warga, ia seorang diri mengendarai sepeda motor datang kepintu portal tersebut untuk menemui T.
Baca: Tabung Gas Keluaran 2007 Ditarik, Ini Penjelasan Ketua Hiswana Migas Tentang Masa Pemakaian Tabung
Baca: Tabung Gas Melon Tahun 2007 Masih Beredar, Hiswana Migas: Kita Tetap Upayakan
Heri menjelaskan bahwa, saat itu kondisi jalan becek karena hujan. Jarak dari rumah Opung ke pintu Portal itu sekitar 50 meter.
Tidak jauh dari area pintu portal ada beberapa rumah warga. Sesampai di portal Opung bertemu dengan 4 orang.
"Ada 4 orang disana,ada T, H, E, satu lagi dak tau. Mereka pakai mobil angkut sawit, sudah ada muatan juga, mereka mau keluar " ungkapnya.
Saat warga sekitar mendatangi pintu portal, warga sudah mendapati Opung tergeletak tidak sadarkan diri dengan luka dibagian kepala dan bagian tubuh lainnya.
"Warga datang Opung sudah pingsan berlumuran darah. Saat kejadian ada saksi yang melihat," ungkapnya.
Saat ditanya lebih lanjut Heri tidak ingin menyebutkan siapa namanya, karena ia takut nanti salah. Karena ada pihak kepolisian yang lebih wajib menangani kasus ini.
Selanjutnya warga langsung menelpon polisi Sungai Bahar dan membawa Opung ke RS unit tujuh, karena tidak sangup menanganinya akhirnya dibawa ke unit satu, akhirnya dibawa ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
Baca: Jangan Pernah Buang Kepingan Kaset DVD, Rebus dan Anda Tahu Manfaatnya
Baca: 5 Alasan Mengapa Harus Mencukur Rambut Kemaluan! Jangan Salah, Begini Cara Melakukannya
Baca: 6 Ciri Wanita Tidak Lagi Perawan, Bisa Dilihat Dari Bagian Tubuh ini
Heri menjelaskan, sebelumnya, Opung dan T telah beberapa kali bertengkar adu mulut.
"Betengkar dulu ada beberapa kali. Opung sama T itu saling kenal juga. Adu mulut itu masalahnya ya pintu portal dak dibuka. Kadang T juga nekat buka portal dengan paksa," tuturnya.
Saat ini Heri menjelaskan, bahwa untuk kronologis sampai terjadinya pembacokan tidak bisa dipastikan.
"Itu pengeroyokan atau satu lawan satu dak tau, Opung yang lebih tau, tapi kondisinya opung dak bisa dimintai keterangan, diajak ngomong jugo masih susah," ungkapnya.
Saat ditanya apakah pelaku sudah ditangkap oleh pihak kepolisian Heri mengatakan sejauh ini Polisi hanya menahan satu orang yaitu T, namun saat ini telah dibebaskan.
"Sempat ditahan si T tu, tapi sekarang sudah keluar," katanya.
Saat ditanya lebih lanjut, ia tidak ingin berbicara mengenai lebih lanjut tentang proses tersebut.
"Kasusnya di tangani Polisi unit lima," ujarnya singkat.
Pintu portal digunakan untuk mengawasi mobil masuk dan keluar. Ketika musim hujan dan jalan becek, mobil bermuatan kelapa sawit tidak dizinkan masuk atau keluar karena dapat merusak jalan.
Perkebunan kelapa sawit sendiri merupakan perkebunan milik warga sekitar. Warga juga sepakat mengenai kesepakatan itu.
Baca: Daging Tumbuh Kecil Ganggu Penampilan? Begini Cara Mudah Menghilangkannya
Baca: Ibu 7 Anak Berusia 43 Tahun Ini Bikin Dunia Tercengang, Lihat Bodinya Menakjubkan, Ini 5 Rahasianya
Baca: Mulai Sakit-sakitan dan Bertambah Kurus, Mbah Mijan Sebut ini Penyakit yang Diidap Ruben Onsu
Baca: 7 Kecelakaan Mengerikan saat Bercinta, No Terakhir Malunya Nggak Ketulungan