Dapat Pesan yang Salah Kirim - Merasa Dilecehkan, Wanita yang Baru Bekerja Ini Ancam Tidak Ngantor
Seorang karyawan dipecat setelah mengirim komentar 'menghina' dan 'vulgar' kepada seorang pegawai baru.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang karyawan dipecat setelah mengirim komentar 'menghina' dan 'vulgar' kepada seorang pegawai baru.
Insiden ini terjadi Jumat lalu. Korbannya adalah Jayed James, pegawai wanita baru.
Ia menerima pesan bernada ofensif yang menurutnya tidak sengaja terkirim oleh pelaku.
Baca: Sudah Serius dengan Pacar yang Baru? Ini Pilihan Momen yang Tepat Mengenalkannya pada Keluarga
Jayed mengatakan baru akan memulai posisi baru di Liftboss, perusahaannya, sebagai resepsionis.
Hari pertamanya bertugas 31 Januari nanti.
Setelah diberitahu mengenai pekerjaannya, dia menerima pesan Facebook dari karyawan Liftboss lainnya yang menurutnya dikirim untuk orang lain.
"Kelihatanya tidak sulit. Dia British dan eksotis (lol). Dia akan bekerja akhir bulan nanti. Mungkin dia akan pulang larut," tulis pesan tersebut.
Pria itu lalu mengirim foto Jayed dimana gambar suaminya telah dipotong.
Jayed pun membalas, "Aku yakin pesan ini bukan untukku."
"Beritahu bosmu aku tidak akan masuk kantor dan kau yang menjelaskannya," balas Jayed.

Baca: Ilustrasikan Bahaya Rokok - Muncul Lendir Kehitaman di Busa. Warganet Ini Malah Membantah
Baca: VIRAL - Tas Suaminya Berpindah Tangan Karena Ia Terlalu Asyik dengan Gadget. Lihat Videonya
Berbicara melalui Skype kepada globalnews.ca, Kamis (18/1/2018) Jayed merasa pesan tersebut sangat menghina dan sangat merendahkan dirinya.
"Aku merasa jijik," katanya melalui Skype dari London.
Kabar ini sampai ke pimpinan perusahaan. Salah satu petinggi Liftboss Brian Thompson menyebut perilaku karyawan tersebut benar-benar tidak dapat diterima.
Ia menambahkan hal ini juga tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.
"Karyawan ini melakukannya atas pribadinya sendiri, perusahaan tidak memiliki kendali," kata Thompson.
"Tidak ada toleransi terhadap pelecehan," tambahnya.
Pada akhirnya, karyawan yang mengirim pesan kepada Jayed tadi dipecat.
Keberanian Jayed merupakan salah satu upaya kaum wanita untuk berani berbicara atas pelecehan dan kesewenangan yang ditujukan kepada wanita.
Hal ini semakin terbantu oleh media sosial.
"Media sosial telah membuktikan orang-orang yang menjadi korban dan anonimus berbicara tentang kebenaran mereka," kata Debra Tomlinson, CEO Association of Alberta Sexual Assault Services.
Baca: Pangeran Harry Tak Undang Sang Mantan ke Pernikahannya. Ternyata Ini Sebabnya
Baca: ASTAGA! Pria Ini Pingsan 5 Menit di Jalan, Tak Ada yang Menolong HIngga Nyawanya Tak Tertolong
Baca: Tahukah Anda Profesi Penulis Tangan Itu Bergengsi? Lihat 4 Foto Ini, No. 3 Awal Berdirinya AS