Kemarin Bilang Prabowo yang 'Malak', Sekarang La Nyalla Klarifikasi Jika Oknum Ini yang Minta Mahar
La Nyalla Mattalitti membuat sebuah klarifikasi terkait polemiknya dengan Gerindra. Ia menyampaikan hal itu dalam surat
3. HARAPAN
a) Saya berharap kepada semua stakeholder politik dan akademisi untuk mengambil pelajaran berharga dari fenomena politik rekomendasi partai di Indonesia. Untuk kemudian menyusun rumusan perbaikan sistem tata kelola dan model.
b) Saya berharap MPR/DPR melakukan evaluasi kebijakan dan evaluasi peraturan perundangan terkait dengan partai politik dan kontestasi pemilihan kepala daerah.
c) Karena politik biaya tinggi cenderung menghasilkan perilaku koruptif, bagi pemenang dan kerugian material dan moril bagi yang kalah.
Baca: Istri Hamil sama Tetangga, Sang Suami Masih Menerima, Tapi Azabnya Bikin Ngeri, Astagfirullah!
d) Terhadap internal Partai Gerindra, saya berharap Badan Pengawas dan Etik Partai melakukan tindakan terhadap oknum-oknum partai dan orang dekat Ketua Umum yang terbukti melakukan tindakan yang merugikan partai.
4. SIKAP
a) Secara pribadi, Saya tidak akan terlibat dukung mendukung pasangan calon di Pilgub Jatim. Saya memilih puasa politik, dengan tetap melakukan konsolidasi dengan para pendukung dan relawan saya untuk menyongsong Pileg dan Pilpres 2019.
Sanksi Bawaslu
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyatakan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mattalitti harus dipanggil untuk diklarifikasi.
Hal itu terkait pengakuannya yang diwajibkan membayar Rp 40 miliar untuk dicalonkan Partai Gerindra pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.
Baca: Astaga Sudah Banyak Pelajar SMP di Kota ini Nonton Film Anu yang Diperankan Teman Sendiri
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja telah meminta Bawaslu Jawa Timur meminta keterangan La Nyalla, apakah benar terjadi mahar politik. Menurut Rahmat, ada perbedaan keterangan yang disampaikan La Nyalla terkait mahar tersebut.
"Kalau mau serius ya buktikan kalau ini jadi mahar politik. Tapi kalau main-main seperti ini, ada sanksi, ada akibatnya. Jangan sampai main-main yang seperti ini," tegas Rahmat di Cikini, Jakarta, Sabtu (13/1/2018).