Dosen Ini Diprotes Mahasiswa karena Memberi Nilai C, Ia Memberi Jawaban 'Menawan' Lewat Status Line

Seberapa pun cerdasnya kita, namun jika tugas sekolah atau kuliah jarang dikerjakan, guru atau dosen tidak akan segan-segan memberi nilai jelek.

Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Fifi Suryani

Berikuti kisah selengkapnya.

Nilai untuk Mahasiswa.

Tanda2 akhir jaman kali ya, ada mahasiswa protes pada sy gara2 sy kasih nilai C.

Protes krna merasa selalu masuk, selalu mengumpulkan tugas, dan ikut ujian.

Bagi dosen, memberi nilai A atau B itu gampang, tapi nantinya akan jadi beban jika ternyata kemampuan mahasiswa nggak singkron antara nilai di atas kertas dg keilmuannya.

Bagaimana kita mempertanggungjawabkan nilai2 yg begitu bombastis dg keahlian saat memasuki dunia kerja.

Ada teman sy yg suka memberi nilai A, semua mahasiswa yg ikut mata kuliahnya diberi nilai A.

Dia menjelaskan ke mahasiswanya bahwa nilai A itu biar jadi beban moral setelah lulus nanti.

Dengan nilai bagus, mahasiswa harus mengupgrade skillnya supaya sesuai dg nilai di atas kertas.

Jadi, pemberian nilai A bagi teman sy bukan karena penghargaan, tapi sebagai pecutan bagi mahasiswa; nilaimu sebagus itu kamu bisa apa?

Beda dosen beda kebijakan. Sy nggak bisa memberi nilai seragam, harus ada bedanya antara mahasiswa cerdas, kreatif, dan rajin, dengan mahasiswa yg hanya rajin tapi nggak cerdas apalagi kreatif.

Apa gunanya dunia akademik jika bukan utk mengukur inteligensi.

Dulu saat kuliah S1, sy pernah dpt nilai D, padahal sy selalu masuk, tapi memang tugas2 dikerjakan alakadarnya dan ujian gak belajar sama sekali karena sibuk organisasi dan sibuk pacaran.

Saat kuliah S1 itu sy termasuk mahasiswa rajin tapi nggak cerdas apalagi kreatif, wajar dapet nilai D.

Sakit hati memang dapet nilai jelek, tapi itu yg harus sy telan, dan sy nggak berani protes ke dosen, cuma bisa mewek di kos-kosan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved