La Nyalla Mattalitti Sebut Aksi Bela Islam Cuma Ditumpangi

La Nyalla Mattalitti menuding Partai Gerindra dan ketua umumnya, Prabowo Subianto, melakukan politik uang sebagai

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Terdakwa kasus suap dana hibah yang merupakan Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti memasuki ruang sidang saat menjalani sidang dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (5/9/2016). La Nyalla didakwa melakukan tindak pidana korupsi untuk memperkaya diri sendiri dengan mengambil keuntungan dari penjualan initial public offering (IPO) Bank Jatim yang dibeli menggunakan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 1,105 miliar. 

Baca: Mau Maju Jadi Rio di Bungo, Ada 31 Dusun Pilrio Tahun ini, Perhatikan Syarat Berikut

"Rp 500 miliar saya siapkan, saya bilang begitu. Karena saya didukung oleh pengusaha muslim. Di belakang saya banyak pengusaha muslim yang menginginkan Gubernur Jawa Timur itu Ketua Kadin Jatim. 'Oh ya sudah kalau begitu', dia bilang," papar La Nyalla.

La Nyalla mengatakan, Prabowo menagih uang sebagai kesiapan pilkada. Ia ditagih sebesar Rp 40 miliar.

Baca: Ini 7 Destinasi Wisata Unik sekaligus Aneh, Nomor 4 Nampol para Turis

"Saya pikir itu main-main, ternyata pada saat itu ditagih betul, ditagihnya Rp 40 miliar. Saya bilang 'nanti pak, jangan sekarang'," beber La Nyalla.

La Nyalla mengatakan, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Soepriyatno yang membisikkan Prabowo.

"Saya pikir Pak Prabowo tidak mungkin nurut sama Supri. Ternyata dia betul-betul nurut sama Supri, terbukti dengan minta uang Rp 170 miliar," terang La Nyalla.

Baca: Ingin Bisnis Anda Anda Lebih Optimal? Selain Konten Viral di Medsos, Lakukan Juga 4 Strategi Ini

La Nyalla geram dengan Partai Gerindra yang tak jadi mendukungnya maju pada Pilkada Jatim.

Padahal, ia direkomendasikan oleh para ulama dan alumni 212 atau aksi bela Islam, 2 Desember 2016.

Baca: Wanita Ini Tertipu Penampilan Kekasihnya, Sakit Hati setelah Bongkar Rahasia. Ternyata Aslinya. . .

"Cuma saya ingatkan kepada ulama dan umat, jangan mau lagi ditumpangi sama partai-partai yang tidak jelas. Ini ulama dan aksi bela Islam ini cuma ditumpangi, kemudian dia yang menikmati, ternyata dia mencopeti orang-orang," papar La Nyalla. (Dennis Destryawan)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved