Warga Kampung Dilir Segel Kantor Kades, Tim Bahas Persoalan Ini
Persoalan penyegelan kantor Kades Kampung Dilir, Kecamatan Hamparang Rawang, Kota Sungai Penuh dibahas
Penulis: hendri dede | Editor: Suci Rahayu PK
Aksi ini sebagai bentuk protes yang dilakukan oleh masyarakat desa Kampung Hilir terhadap kinerja dari Kadesnya.
Baca: Suami Tembaki Istri Dirumah dengan Brutal, Kemudian Bunuh Diri, Nasib Anaknya Kasihan
Sekaligus bentuk kekecewaan terhadap pemerintah Kota Sungaipenuh yakni Inspektorat Kota Sungaipenuh. Lantaran dianggap tidak menanggapi laporan masyarakat pada 7 Desember 2017, terkait tuntutan warga untuk memberhentikan Kepala Desa Kampung Dilir, Darmadi dari jabaatannya.
Seorang warga Desa Kampung dilir, Dirman mengatakan Bobroknya kepemimpinan Kades yang membuat Warga Kecewa tersebut sudah lama disimpan warga, pasalnya Kades diduga tidak transparan dalam pengelolaan dana desa.
Baca: Wajib Dikonsumsi! Ini Sederet Manfaat Mentimun Untuk Tubuh, No 5 Luar Biasa!
Tidak hanya itu saja, warga juga mengaku kecewa akan gagalnya Kampung dilir jadi tuan rumah MTQ, karena alasan dananya sedikit yakni Rp 15 Juta.
"Kita juga kurang puas dengan kinerja Inspektorat Kota Sungaipenuh, sebab, sebelumnya warga sudah melaporkan kasus dugaan korupsi Kades tersebut namun tidak ditanggapi," sebutnya.
Baca: Buntuti Anaknya Naik Gunung Bersama Kekasihnya, Ayah Ini Terkejut Melihat Apa yang Terjadi. Ternyata
Menurutnya, sebelumnya warga tertanggal 2 Oktober 2017 sudah melaporkan permasalahan adanya dugaan penyelewengan dana Desa ke Pemkot Sungai Penuh, dengan dibubuhi 238 tanda tangan warga termasuk pemuda.
"Pemkot menjanjikan akan menyelesaikan permasalahan ini dalam tempo satu bulan, namun sudah dua bulan berlalu tidak ada pergerakan dari Pemkot sungai penuh," ungkapnya
Baca: Terpedaya Penggandaan Uang, Sholeh Rugi Hingga Rp 15 Juta. Ia Terkejut Tatkala Membuka Kardus Berisi
Kapolsek Air Hangat Timur, IPTU Iswanto mengakui adanya penyegelan kantor Kepala Desa Kampung Dilir tadi malam. Atas kejadian tersebut pihaknya langsung melakukan musyawarah dengan warga.
Namun aksi massa tidak bisa terhindarkan, usai musyawarah wargapun menyegel Kantor kades dengan cara memaku kayu di pintu masuk dan menuliskan disegel dengan menggunakan cat semprot pada pada dinding.
Baca: Diduga Tewas Tiga Hari Lalu, Jenazah Ismail Ditemukan Sudah Bengkak dan Membusuk
"Ini sebagai bentuk protes masyarakat kepada Pemkot Sungaipenuh yang tidak menggapi laporan masyarakat terkait adanya dugaan penyelewengan dana desa yang dilakukan kades," katanya. (Hdp)