Baru Kerja 2 Bulan, Nur Gasak Perhiasan Majikan yang Disimpan Dalam Lemari
Jajaran Polsek Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menangkap seorang pencuri perhiasan. Pencuri itu adalah
TRIBUNJAMBI.COM- Jajaran Polsek Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menangkap seorang pencuri perhiasan.
Pencuri itu adalah seorang wanita bernama Nurhasanah (38) asal Bangkalan, Madura.
Kepada penyidik, wanita yang sering disapa Nur itu nekat mencuri sejumlah perhiasan majikannya sendiri.
"Pelaku mengaku terlilit utang, makannya dia nekat mencuri," kata Kasat Reskrim Polsek Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Ardian Satrio Utomo, Selasa (2/1/2018).
Baca: Biadab! Ayah Tega Beri Bayinya Susu Bercampur Racun Serangga Sehingga Kondisi Anaknya Kritis dan
Baca: Gara-gara Dilarang Memarahi Anak, Suami Hajar Istri Pakai Sapu Hingga Mengalami Luka-luka
Baca: Gak Punya Hati! Pria Ini Tembak Kepala Balita Berusia Dua Tahun Pakai Senjata Rakitan
Usut punya usut, Nur sendiri mengaku saat diinterogasi, dirinya baru saja bekerja dua bulan menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) di rumah korban sekaligus majikannya, yakni Rizal (35) yang tinggal di Jalan Ikan Tongkol nomor 24 Surabaya.
Kendati sempat bersembunyi, namun pelariannya tersebut tidaklah berlangsung lama.
Bagaimana tidak, polisi pun telah mengantongi identitas dan mengetahui keberadaan Nur.
Sehingga, tak sulit bagi polisi untuk meringkus Nur.
Ardian mengungkapkan, Nur ditangkap di persembunyiannya di sebuah kamar kosnya yang berada di Jalan Petukangan, Semampir, Surabaya.
Dari data yang dihimpun TribunJatim.com dilapangan, Nur kedapatan mencuri sejumlah perhiasan majikannya sendiri yang sengaja disembunyikan di lemari kamar.
"Pencurian itu dilakukan pelaku saat semua anggota keluarga majikannya pergi kerja, posisi rumah dalam keadaan kosong, hanya pelaku seorang diri," ungkap Ardian.
Dari sana, Nur berupaya membuka almari berisikan sejumlah pakaian dan perhiasan emas menggunakan sebuah kunci yang telah di duplikat ahli kunci sebelumnya.
Tak membutuhkan waktu lama, Nur pun dapat membuka lemari tersebut lalu membongkar seluruh isi dan mencari barang berharga milik majikannya.
Saat itu pula, pandangan Nur langsung tertuju pada sebuah kotak yang berada di lemari.
Tak berpikir panjang, Nur pun langsung mengambil sekotak perhiasan berisikan 10 cincin emas,
12 buah permata blue safir, sebuah gelang emas, dan sepasang anting emas.
Usai berhasil mengantongi sejumlah barang berharga milik majikannya, Nur menyegerakan diri untuk mengambil langkah seribu dari rumah korban.
Dalam pelarian itu, Nur pun mengaku tak langsung bersembunyi ke kos-kosannya.
Justru, Nur langsung pergi menuju ke rumah rekannya untuk memberi sepasang giwang (anting) curiannya itu.
"Disana pelaku memberikan anting pada temannya, dari pengakuannya dia mempunyai utang ke rekannya itu," bebernya.
Lalu, bagaimana kasus perncurian itu terbongkar oleh korban yang merupakan majikan dari Nur sendiri?
Ternyata, kasus pencurian itu barulah dikatahui ketika korban pulang kerja dan tiba di kediamannya.
Sontak, korban pun terkejut lantaran lemari miliknya dalam kondisi terbuka.
Disana, Rizal pun mengetahui sejumlah perhiasannya telah hilang.
Kemudian, Rizal langsung berinisiatif untuk mencari Nur.
"Korban sempat mencari pelaku, awal mula bermaksud untuk tanya keberadaan perhiasan itu," ujarnya.
Sayangnya, kala itu Nur terlanjur tak ada di sana, sehingga Rizal langsung melaporkan kasus itu ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Terkait hal itu, Ardian juga mengimbuhkan pelaku memang sempat membawa sisa perhiasan yang digondolnya itu usai memberikan sepasang anting ke rekannya lantaran terlilit utang.
Selanjutnya, setelah Nur merasa aman usai melakukan pencurian tersebut, justru hal itu tak seperti yang dipikirkannya.
Sebab, pihak Ardian telah mengetahui tempat persembunyiannya Nur sedari awal.
Pada akhirnya, Nur pun dapat ditangkap Unit Resmob Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Untuk barang bukti bebrupa sebagian perhiasan masih ada, yang lainnya telah dijual," paparnya.
Kepada polisi, Nur mengaku nekat dan terpaksa melancarkan aksinya itu lantaran terlilit utang pada sejumlah rekannya.
"Kalau berhasil, rencananya semua perhiasan akan saya jual, hasilnya untuk bayar utang," aku Nur.
Tak hanya itu, sejumlah hasil yang diperoleh bilamana sejumlah perhiasan itu berhasil dijual, maka sisa uang usai melunasi utangnya pun akan dipakainya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.