Pengungsi Rohingya Rela Panggul Panel Surya dan Hindari Ranjau Saat Lari ke Bangladesh

Ketika pengungsi Rohingya mulai tiba di Bangladesh, setelah kekerasan meletus di negara bagian Rakhine di utara Myanmar pada

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
Seorang pengungsi Rohingya mengisi teleponnya dengan panel surya saat ia menunggu untuk dibawa ke sebuah kamp pengungsian, pada 2 November 2017. FOTO: REUTERS 

"Memang sulit membawa benda seperti ini, namun saya berpikir panel surya akan bermanfaat bagiku," tambahnya.

Salah satu pengungsi Rohingya lainnya, Mohammad Yaser, mengaku harga panel surya di Myanmar lebih murah dibandingkan di Bangladesh.

Baca: Penyanyi Dangdut Terhits, Rupanya Bukan Via Vallen atau Ayu Ting Ting Tapi Nella Kharisma

Panel surya dengan kapasitas 20 watt dijual seharga 20.000 kyat atau Rp 198.000 di Myanmar. Sedangkan di Bangladesh, harganya lebih mahal 8 hingga 12 kali.

Di tempat pengungsian, etnis Rohingya tidak mendapatkan aliran listrik. Mereka menggunakan panel surya, lilin, dan lampu minyak untuk penerangan di malam hari.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved