Pembunuhan Sadis di Tebo, Tiga Korban Diegrek, Meregang Nyawa Bocah 4 Tahun Ini Panggil Pembunuhnya

Melihat Ita belum meninggal, Arman kembali menikamkan egrek ke arah dada dan perutnya hingga tewas bersimbah darah.

Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/MUHAMMAD FERRY FADLY
Wakapolda Jambi Kombes Ahmad Haydar saat ekspose pembunuhan di Mapolda Jambi, Jumat (8/12). Pembunuhan sadis tersebut dilakukan di Tebo, pelakunya dua orang pemuda 

Modus yang dilakukan pelaku yakni memancing korban untuk datang, dengan menyebut uang Rp 13 juta sisa bisnisnya akan dikembalikan,

"Maka (korban) diajak untuk bertemu di Simpang Kambing, areal perkebunan sawit Afdeling I PT TPIL Desa Kandang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo," ujar Wakapolda.

Dona menyanggupinya untuk datang ke lokasi.

Dari rumah, Dona mengendarai sepeda motor bersama anaknya yang duduk di depan, dan membonceng tetangganya bernama Ita Susanti.

Dona kurang tahu alamat yang diberikan pelaku. Dia banyak bertanya dengan warga setempat.

"Cukup banyak korban bertanya untuk ke lokasi. Jadi cukup banyak saksi dalam kasus ini," jelas Wakapolda. Pada akhirnya korban berhasil menemukan alamat yang diberikan para pelaku.

Namun nahas, belum terucap satu patah kata, leher Dona sudah ditarik menggunakan egrek (alat panen) sawit sepanjang tiga meter oleh pelaku Arman hingga putus.

"Korban langsung tersungkur dan terjatuh dari kendaraannya," ungkap Wakapolda.

Karena korban Ita berada di lokasi, ia pun tak luput menjadi korban. Ita dipukul pelaku Pandi hingga tersungkur menggunakan gagang egrek sepanjang 3 meter.

Melihat Ita belum meninggal, Arman kembali menikamkan egrek ke arah dada dan perutnya hingga tewas bersimbah darah.

"Si anak ini (Nichonius,) kenal dengan pelaku, mereka sering main. Anaknya bicara tante tante tante, dengan pelaku Wirani, korban dipukul juga," lanjut Wakapolda.

Korban Nichonius terkapar hingga muntah darah di lokasi.

"Dia masih sempat memanggil orangtuanya dengan sebutan mama-mama, dan korban turut diegrek sampai meninggal dunia, dan semua atas perintah pelaku wanita," jelas Wakapolda.

Ketiga korban lalu diseret dan dibuang para pelaku. "Pelaku mendatangi lokasi pembunuhan dan berencana menguburkan jasad para korban. Melihat situasi tidak mendukung, akhirnya pelaku tidak jadi menguburkan korban," ungkap Wakapolda.

Sementara itu, Direskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Benedictus Anies Purnawan, menyebut hasil pemeriksaan, pelaku sudah empat kali berencana menghabisi korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved