Menang Debat: Felix Siauw: Efek Doa. Abu Janda: Selamat Ya Emang Enak Kena Jebakan? Maksudnya?
Debat Ustad Felix Siauw dan Permadi Arya pada acara ILC di TV One, Selasa (5/12/2017) masih menjadi perbincangan warganet.
Penulis: rida | Editor: rida
TRIBUNJAMBI.COM- Debat Ustad Felix Siauw dan Permadi Arya pada acara ILC di TV One, Selasa (5/12/2017) masih menjadi perbincangan warganet.
Bahkan, cuplikan yang menayangkan debat keduanya masih ramai berseliweran di sosial media.
Selain kedua nama di atas, hadir juga sejumlah nama besar dan tokoh dalam talk show yang dipandu jurnalis Karni Ilyas tersebut.
Di antaranya budayawan Sujiwo Tejo, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dengan Fadli Zon, dai KH M Al Khaththath, dai Felix Siauw, pengacara Eggi Sudjana.
Turut hadir musisi Ahmad Dhani, pengamat politik Rocky Gerung, anggota DPR RI Komarudin Watubun.
Ada juga penggiat media sosial Denny Siregar, Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi/JIAD Aan Anshori, cendikiawan Muslim Asyumardi Azra, serta via video conference pakar hukum tata negara Mahfud MD.
Melansir TribunTimur.com, Rabu (6/12/2017) kedua orang ini sebenarnya sudah sering berdebat di media sosial sebelumnya.
Baik Felix maupun Abu Janda sama-sama aktif bersuara di media sosial dan memiliki jumlah followers yang banyak.
Beda dengan Ustad Felix yang mendukung aksi bela Islam, Abu Janda justru sebaliknya.
Abu Janda tak jarang pula menyinggung ulama-ulama yang dianggapnya suka memprovokasi.
Satu hal yang diperdebatkan Abu Janda dan Felix Siauw adalah bendera yang dibawa saat Reuni 212.
Dilansir dari TribunWow.com mengutip ILC, Abu Janda mengatakan bendera tersebut adalah bendera HTI.
Sementara Ustaz Felix Siauw membantahnya dan mengatakan bahwa bendera tersebut bukan bendera HTI melainkan bendera Rasulullah.
Dalam hadist lain dijealskan Ustad Felix, bendera Rasulullah didalamnya tertulis kalimat syahadat, la ilaha illallah muhammadar rasulullah.
Menurut Ustad Felix, karena bendera itu adalah bendera Rasulullah, maka semua berhak dan bebas memakai bendera tersebut, baik itu HTI atau yang lainnya.
Abu Janda dalam pembelaanya mengatakan apa yang disampaikan oleh Ustaz Felix sudah terlampau jauh dari pokok persoalan bendera HTI, lantaran menghubung-hubungkan dengan syahadat.
Perdebatan ini tampaknya dimenangkan Felix Siauw. Netizen ramai memuji penampilan Felix dan membully Abu Janda.
Abu Janda tampaknya menyadari hal itu. Namun ia terlihat tidak ambil pusing
Dalam akun facebooknya, Abu Janda justru menanggapi dengan santai kekalahannya itu. Ia bahkan menyebut kehadirannya di ILC adalah sebuah jebakan.
"Cukup dengan seorang Banser untuk bikin Ustadz gembong gerakan Khilafah panik kewalahan meladeninya, tidak perlu Kiai Syuriah NU turun tangan," katanya.
"Cukup dengan seorang Banser untuk bongkar gerakan ideologi terlarang Khilafah Anti Pancasila masih bergerak bebas menebeng di acara acara ormas islam lainnya."
"Cukup dengan seorang Banser untuk memancing keluar puluhan ribu sel sel tidur Khilafah yg selama ini sembunyi bergerak diam2 kini muncul pesta pora merayakan kemenangan Ustadz-nya,"
"Cukup dengan seorang Banser untuk menelanjangi niat kelompok yang menunggangi acara acara islami dgn tujuan politik ingin menegakkan Daulah Khilafah ala ISIS di atas bumi NKRI,"
"Cukup dengan seorang Banser. Tidak perlu Kiai sekaliber Gus Nadirsyah Hosen, Gus Yahya, Gus Mus, apalagi Kiai Said untuk berhadapan dgn tokoh tokoh petinggi kubu yg berseberangan dengan NU karena NU terdepan hadang Radikalisme & intoleransi,"
"Cukup dengan seorang Banser bikin Tokoh Fiksi "Ustad Abu Janda" padahal kata Ustad pun sengaja ditulis tanpa "z" untuk jebak Ustadz selebritis nasional menurunkan levelnya meladeni TOKOH FIKSI,"
"Apa utk jadi Banser hrs pintar mengaji? Tentu tidak. Banser BUKAN Ulama. Tugas Banser jaga ulama NU, bila perlu serang balik gerombolan yg suka mencaci maki ulama NU,"
"Syarat jadi Banser adalah Muslim cinta NU, cinta PBNU, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD45,"
"Syarat jadi Banser adalah cerdas & punya nyali. Dan Banser ini terbukti cerdas utk membuat sibuk gerombolan ideologi terlarang Khilafah kalang kabut meladeni TOKOH FIKSI Ustad Abu Janda,"
"dan umatnya dengan lugu berpesta pora merayakan kemenangan Al Mukarrom Ustadznya atas tokoh fiksi Abu Janda,"
"Siap2 diamuk puluhan ribu akun sel tidur Khilafah yang berhasil dipancing bangun dari tidurnya,"
"INI BARU 1 BANSER, GIMANA KALAU 10 ?"
"Selamat ya.. emang enak kena jebakan? Tugas Abu Janda di ILC Berhasil,"tutupnya mengakhiri postingannya di Facebook.
Penggemar Abu Janda pun tampak mengerti yang ia maksud. Ragam dukungan kembali mengalir padanya.
Khanza Bukan nu klo g bisa buat humor,josss mas permadi...
Lukas Pandu Mantab Ustad Tetep salut buat kecintaan terhadap NKRI kita
Moses S Pasaribu canggih tad, ketahuan belang mereka, good job
Nurhadi Roy Ngomong khilafah ??sudah habisin saja...sampah nkri....hidup banser
SlankeR's Inginpnyacintasjty Saya setuju dengan anda Ustad Abu Janda al-Boliwudi...
Anda berhasil memancing mereka...
Hendrie Samosir Jooooosss...khilafah tak boleh tegak di indonesia
Aziz Nickelodeon Felix di tantang debat sama prof mahfud MD bakalan berani gak ya?
Melly Sukardi Lanjutkan Tadz...bongkar kedok orang2 yg anti pancasila
Wong Rusdiy Doangx Baru satu banser bung .... mantap kang abu janda..bravo
Muschino Akhirnya Kena jebakan batman juga tad NKRI harga mati...
May-Mey Warung Tur Renon Semangat terus perangi radikalisma..... Salam dr Bali
Efek Doa
Felix Siauw sendiri tampak pede dengan kemenangannya melawan Abu Janda. Dalam laman facebook ia mengucap syukur dan mengatakan itu semua efek doa.
"Alhamdulillah, terimakasih atas banyak penyemangat dan ungkapan syukur yang sampai pada kami sejak tengah malam kemarin, semoga ini bagian kebaikan," katanya.
"Saya terharu jujur, begitu besar harapan ummat dan kerinduan mereka pada Islam yang bisa disyiarkan secara luas, yang salah satunya dipenuhi saat acara ILC kemarin"
"Saya tak punya apa-apa, jika kemarin dianggap saya melakukan tugas dengan baik, itu bukan saya, jelas Allah saja yang harus dipuji, Allah saja yang diagungkan"
"Sejak sore, saya selalu meminta doa dan poin yang harus disampaikan pada acara itu, sebab saya yakin, doa-doa mereka yang dikenal di langit ini lebih maqbul dari saya"
"Mereka yang mungkin hanya sekelebatan antum kenal di medsos, tapi bila mengangkat tangan, malaikat bisa jadi malu tak membawanya ke hadapan Allah"
"Ada peran para asatidz hebat dalam semua rangkaian argumen yang saya berikan, Hafidz Abdurrahman, Habib Muchsin FPI, sampai nasihat dari Cak Nun, ada di HP saya"
"Begitu juga kontribusi teman-teman di KHAT.arts, komunitas seni perindu kebangkitan Islam, yang ketuanya, Deni Junaedi membahas perihal bendera Rasulullah dalam tesisnya"
"Tak lupa, saya meminta doa dari para Habaib, Ustadz Bachtiar Nasir, Abdul Somad, inginnya Habib Rizieq juga tapi belum punya kontaknya, dan dari semua asatidz yang saya kenal"
"Saya meyakini kekuatan doa, sebab ia yang diangkat ke langit, dan yang kawan-kawan saksikan kemarin adalah efek doa itu, ialah suara ummat Muslim Indonesia"
"Jangan lihat saya, itu menakutkan bagi saya, sebab itu semua hanya dari Allah, saya tak punya niat datang selain dakwah, maka Allah saja yang harus kita sebut-sebut"
"Di lain kesempatan, bila Allah tak ridha pada saya, anda akan melihat aib saya hingga jijik, kebodohan saya yang sangat, sebab saya hanya orang jahil yang terlanjur terkenal"
"Saya hanya speakernya ulama, maka carilah para ulama-ulama yang membuat suara itu ada, pujilah Allah yang masih berikan kita amanah memeluk agama Islam ini"
"Terkhusus ungkapan terimakasih pada para punggawa agama yang senantiasa di garis depain, para Jawara Betawi 411 dan BangJapar, semoga Allah selalu menguatkan"
"Dan seluruh Muslim semuanya, mohon doakan semua ulama kita, syukur-syukur kalau saya ikut didoakan juga, sebab jalan dakwah akan makin berliku selepas ini"