Habitat Mulai Terancam, Ikan Duyung Sering Muncul di Teluk Balikpapan. Begini Kondisinya

DIDAPUK sebagai salah satu dari 35 spesies mamalia laut di Indonesia, dugong atau sering disebut ikan duyung

Editor: rida
MIRROR
Putri duyung asal asal Italia bernama Ilaria Molinari (37) itu memukau pengunjung yang menyaksikan penampilannya. 

Baca: Mahkamah Agung Umumkan Hasil Akhir Seleksi Calon Hakim MA 2017, Ini Data yang Lolos!

Baca: Chelsea Vs MU : Ini Data dan Fakta Duel Setan Merah Menghadapi The Blues

"Dugong sering muncul di Teluk Balikpapan. Beberapa tahun terakhir, habitat mulai terancam karena ekspansi pembangunan dan industri di kawasan tersebut," ucapnya.

Dikenal dengan nama Duyung di kalangan masyarakat, Dugong juga seringkali disebut dengan beberapa panggilan.

Ada yang menyebut sapi laut, babi laut, onta laut, hingga disebut sebagai nona laut.

"Kata nona laut itu jika diterjemahkan ke bahasa Tagalog, berarti Dugong. Inilah seringkali mereka disebut lady of the sea," kata Dwi Suprapti.

Secara deskripsi morfologi, Dugong memiliki warna kulit cokelat keabu-abuan, dan sedikit rambut pada tubuhnya.

Tubuh duyung juga dilapisi oleh lapisan lemak yang tebal, sehingga sering terlihat gemuk dan bulat lonjong.

"Duyung memiliki sepasang sirip depan tak berjari. Sebagai mamalia, duyungb bernapas dengan paru-paru. Lubang napasnya terletak di atas moncongnya. Katup pada lubang tersebut akan menutup ketika Duyung sedang berada di dalam air," kata Dwi.

Perbedaan Duyung dengan hewan mamalia lain yang juga ada di Kaltim, yakni Pesut Mahakam ataupun pesut lain, juga bisa dilihat dengan jelas.

"Pertama dari bentuk tubuhnya. Pesut, lebih ramping, sementara Duyung lebih gemuk. Selain itu, yang paling mudah adalah tak adanya sirip punggung pada Duyung. Dari sisi makanan juga berbeda. Duyung, itu herbivora, makanannya tumbuhan, sementara pesut, kan makanannya bisa berupa plankton atau ikan-ikan kecil, jadi termasuk karnivora," ucapnya.

Seringkali, Duyung ditemukan berenang sendirian atau dalam formasi bersama pasagngan induk-anak.

Walau demikian, tak jarang pula 4-6 individu ditemukan berenang dalam satu kelompok.

Kecepatan rata-rata Duyung berenang adalah 10 km / jam dan sejauh 25 km tiap harinya.

"Duyung mampu menahan napas sampai 8 menit sambil berenang di dalam air," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved