Famadihana, Ritual Menari Bersama Mayat di Madagaskar, Pejabat Imbau untuk Tak Lakukan Lagi, Kenapa?

Tak lupa kain yang membungkus mayat diganti dengan kain baru saat ritual Famadihana dilangsungkan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
dailymail.co.uk
Famadihana adalah ritual mengajak mayar menari bersama di Madagaskar. 

TRIBUNJAMBI.COM -- Jika di Toraja, Indonesia ada ritual Ma'nene, mendandani dan mengganti pakaian mayat, di Madagaskar, Afrika ada Famadihana.

Famadihana adalah ritual untuk mengajak mayat menari bersama.

Biasanya ritual ini dilakukan pada Juni hingga September saat musim kemarau.

Ritual ini dilaksanakan setiap tujuh tahun setelah penguburan pertama.

Tujuan dari ritual ini adalah untuk berkomunikasi dan mengingat orang-orang tercinta yang meninggal lebih dulu.

Famadihana
(dailymail.co.uk)

Baca: Sadis! Geng Ini Dapatkan Kesenangan dari Membunuh Orang, Satu Korbannya Bahkan Ditusuk 171 Kali!

Kerabat terdekat yang terpilih akan mengeluarkan mayat dari dalam makam.

Setelah itu mayat akan diajak berkeliling makam beberapa kali sambil menari diiringi musik.

Tak lupa kain yang membungkus mayat diganti dengan kain baru saat ritual Famadihana dilangsungkan.

Ritual yang sudah berjalan selama bertahun-tahun ini mendapatkan peringatan dari pejabat Madagaskar.

Dilansir dari Daily Mail pada Jumat (27/10/2017), pemerintah mengkhawatirkan ritual Famadihana ini akan memicu wabah mematikan yang bisa menular pada orang-orang hidup.

Kepala Staf Kesehatan, Willy Randriamarotia, mengimbau untuk tidak menyemayamkan mayat di makam terbuka.

"Jika seseorang meninggal karena wabah pneumonia dan disemayamkan di makam serta kemudian dibuka untuk Famadihana, bakteri tersebut masih berpotensi menulari mereka yang berpartisipasi dalam ritual," terang Willy.

Meski begitu, masyarakat Madagaskar menolak imbauan yang diberikan pemerintah.

"Saya tidak ingin memperlakukan orang mati seperti benda yang terlupakan. Mereka memberi kami hidup," ujar Helene Raveloharisoa, peserta tetap dari ritual Famadihana.

Famadihana
(dailymail.co.uk)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved