Air Sungai Mendadak Meluap, Warga Lari Tunggang Langgang. Sepeda Motor dan Truk Terseret Arus
Sejumlah warga yang tengah beraktivitas di sekitar Sungai Logawa Banyumas, Minggu (15/10/2017), kaget bukan kepalang.
"Situasi sekarang ini, ada banyak kepentingan. Makanya kita harus bicaranya fakta saja. Yang riil terjadi di lapangan itu yang disampaikan," katanya.
Bukan Banjir Bandang
Kepala UPT Lokawisata Baturraden Djoko Haryanto membantah informasi mengenai penutupan Lokawisata Baturraden karena terdampak banjir bandang, Minggu sore (15/10/2017).
Djoko membenarkan rekaman video yang diunggah nettizen mengenai aliran Sungai Gumawang yang meluap dan berarus deras pada Minggu sore (15/10/2017).
Kendati demikian, meluapnya Sungai Gumawang itu sebenarnya adalah hal wajar. Artinya, saat hujan turun berintensitas tinggi, debit air pada sungai itu sudah biasa meningkat hingga berarus deras dan keruh.
Menurut Djoko, gambaran kejadian yang terekam dalam video itu terkesan ekstrem, karena diambil dari jarak terdekat dengan arus air.
Arus terlihat deras karena berada di lokasi Air Terjun Gumawang yang mengalir deras ke dasar tebing.
"Video itu diambil di dekat air terjun. Air terjun kalau saat hujan tinggi biasa mengalirnya seperti itu," katanya, Senin (16/10/2017).
Djoko juga membantah informasi di media sosial yang menyebut ketinggian air mencapai 10 meter.
Tidak ada bangunan atau fasilitas di kompleks wisata yang terendam air atau rusak karena terjangan banjir.
Menurut Djoko, banjir yang terjadi kemarin lebih disebabkan curah hujan yang tinggi.
Hulu Sungai Gumawang ini, kata Djoko, memang berada di lereng Gunung Slamet, namun jauh dari lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Baturraden.
Karena itu, ia enggan menarik kesimpulan, banjir itu disebabkabkan aktivitas proyek PLTPB Baturraden. Menurutnya banjir lebih karena faktor alam.
"Ini karena hujan saja. Dan hujan seperti kemarin itu jarang-jarang," katanya.
Djoko mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu yang justru berdampak negatif terhadap sektor pariwisara Baturraden.
Saat ini, debit air di Sungai Gumawang telah normal. Ia pun mempersilakan wisatawan agar berkunjung ke Lokawisata Baturraden yang dijaminnya aman dari bencana.
Menurut Djoko, Lokawisata tak terpengaruh kejadian banjir kemarin. Tingkat kunjungan wisatawan ke Lokawisata normal hingga kemarin.
"Tidak terpengaruh, hari ini kunjungan normal tidak ada masalah. Kemarin itu banjir, tapi bukan banjir bandang. Sekarang juga sungai sudah normal," katanya. (Tribunjateng/cetak/Aqy)