Air Sungai Mendadak Meluap, Warga Lari Tunggang Langgang. Sepeda Motor dan Truk Terseret Arus
Sejumlah warga yang tengah beraktivitas di sekitar Sungai Logawa Banyumas, Minggu (15/10/2017), kaget bukan kepalang.
Kondisi bodi mobil pada beberapa bagian ringsek karena terkena benturan benda keras saat arus banjir menyapu kendaraan itu.
"Mungkin menunggu surut dulu airnya kemudian dievakuasi. Banjir sudah agak surut namun arusnya masih deras," katanya.
Akibat curah hujan tinggi, setidaknya lima sungai di Banyumas meluap, meliputi Sungai Prukut, Logawa, Pelus, Mengaji dan Banjaran.
Koordinator Tagana Banyumas Adi Candra mengatakan, banjir juga menyebabkan sejumlah bangunan rusak.
Jembatan di RW 5 Karanggondang Desa Sambirata Cilongok dilaporkan rusak karena diterjang arus banjir.
"Bagian belakang sebuah rumah ambrol di Bobosan sekitar Sungai Banjaran. Satu kamar kos di dekat Sungai Pelus juga rusak karena arus banjir," katanya.
Beberapa jembatan yang dilintasi kelima sungai itu sempat ditutup Minggu pukul 21.00 demi keamanan karena debit air tinggi.
Pada pukul 22.30, jembatan itu kembali dibuka untuk umum setelah debit air mulai turun.
Sungai Dekat PLTPB
Lima sungai besar di Banyumas meluap akibat curah hujan tinggi Minggu sore (15/10/2017).
Lima sungai itu adalah Sungai Cipendok atau Prukut, Logawa, Pelus, Mengaji dan Banjaran.
Sungai-sungai yang melintasi sejumlah kecamatan di Banyumas itu berhulu di lereng Gunung Slamet.
Beberapa rumah warga di bibir Sungai Pelus itu dilaporkan ambrol atau terseret arus di bagian belakang.
Meluapnya Sungai Logawa juga mengakibatkan sejumlah kendaraan baik sepeda motor atau mobil hanyut terseret arus.
Sebagian pihak lantas mengaitkan bencana itu dengan aktivitas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)