Tragis! Pemilik Toko Cat Tewas saat Terobos Api untuk Ambil Dokumen, Anaknya Terjebak di Lantai 3
Pemilik toko cat dan bahan bangunan di Jalan Bogor, Medan, Soelaiman Soedidjo (54) tewas terbakar, Kamis (12/10).
Karena masih ada korban lain di lantai tiga, petugas berusaha naik dari lantai dua. Namun, api di lantai tiga kembali berkobar.
Petugas yang ada di lantai dua bahkan buru-buru keluar lewat jendela karena dinding keramik mulai berpecahan akibat panas yang luar biasa. Dari lantai dua terdengar pecahan seperti kaca.
Tindakan serupa dilakukan petugas damkar bernama Joko (41) untuk masuk ke lantai tiga. Ia turut menjebol jendela teralis besi yang digembok ketat. "Pelan-pelan. Turunkan sedikit," katanya pada operator crane.
Saat itu, jam menunjukkan pukul 12.00 WIB. Evakuasi jenazah Soelaiman ini memakan waktu cukup lama. Hampir satu jam, barulah jenazah pemilik Toko Hidup Bahagia ini berhasil dievakuasi.
Berdasar pantauan Tribun, jenazah korban dimasukkan ke dalam kantong jenazah warna hitam. Warga yang ada di lokasi kembali riuh setelah melihat kemunculan jenazah. Pukul 12.53 WIB, jenazah bapak dua anak itu berhasil diturunkan dan dimasukkan ke dalam ambluans.
Usai mengevakuasi jenazah Soelaiman, petugas damkar bernama Joko mengaku kewalahan. Saat diajak berbincang, wajah Joko tampak memerah. Dahinya bercucuran keringat, dan bajunya tampak basah kuyup.
"Sulit sekali evakuasi kali ini. Selain teralis besinya panas, di ruangan lantai tiga itu pengap, karena penuh asap," katanya.
Ketika masuk ke ruangan lantai tiga, ia menemukan jenazah Soelaiman dalam kondisi telentang dekat jendela. Ada indikasi, Soelaiman hendak menyelamatkan diri, namun terkunci karena jerjak jendelanya yang terlalu dikunci rapat.
"Jenazahnya sudah gosong. Sudah hitam sekujur tubuhnya," ungkap Joko.
Lelaki bertubuh tegap ini menyebut posisi Soelaiman tak jauh beda dengan posisi Albert. Keduanya sama-sama ditemukan dekat jendela.
"Albert tadi di dekat jendela juga. Posisikan telentang," kata petugas PMI Kota Medan, M Ali Hasan.
Alumni Akademi Kebidanan STIKES RS Haji Medan ini menyebut Albert memiliki fisik yang cukup kuat. Biasanya, korban kebakaran seperti ini sudah dipastikan meninggal dunia, karena terlalu lama menghirup asap kebakaran atau yang biasa disebut jelaga.
"Dia benar-benar survive. Waktu kami tarik, dia sudah lemas. Sudah enggak bisa apa-apa lagi," ungkap Hasan, yang sudah dua tahun bergabung di PMI Kota Medan.
Setelah semua korban dievakuasi, pihak kepolisian kemudian memasang garis polisi di toko cat itu. Semua warga yang berada di lokasi diminta tidak mendekati bangunan yang terbakar guna mengantisipasi pencurian.
Pantauan Tribun, arus lalu lintas di lokasi macet total. Di mana-mana terjadi konsentrasi massa yang cukup menyulitkan kendaraan melintas.(ray)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/13102017_korban-kebakaran_20171013_233713.jpg)