Tragis! Pemilik Toko Cat Tewas saat Terobos Api untuk Ambil Dokumen, Anaknya Terjebak di Lantai 3

Pemilik toko cat dan bahan bangunan di Jalan Bogor, Medan, Soelaiman Soedidjo (54) tewas terbakar, Kamis (12/10).

Editor: Fifi Suryani
(TRIBUN MEDAN / ARRAY ARGUS)
Albert Sudidjo, salah satu penghuni rumah toko yang sempat terjebak kobaran api di Jl Bogor, Medan. Kondisi Albert kritis lantaran menghirup asap hitam kebakaran, Kamis (12/10/2017) 

"Sebentar lagi akan datang mobil crane kita membantu. Sejauh ini sudah ada 16 armada yang kami kerahkan," kata Kepala Dinas P2KKota Medan, M Tampubolon. Hampir setengah jam ditunggu, crane akhirnya datang.

Petugas damkar yang sejak awal kesulitan masuk ke dalam bangunan naik crane dan berusaha menjebol jendela di lantai dua.

Meski sudah berhasil berada di depan jendela lantai dua, petugas damkar bernama David terlihat kesulitan masuk. Sebab, jendela yang dilapisi teralis besi itu dipasangi dua gembok besar.

"Gunting mana, gunting! Cepat! Itu ada korban yang masih hidup," teriak David dari atas crane. Mendengar seruan David, baik petugas kepolisian, damkar maupun masyarakat tampak heboh. Petugas pun berusaha memberi gunting baja berukuran besar kepada David.

Meski sudah berupaya digunting, gembok yang menempel di teralis besi tak putus. David yang memegang kapak kecil berulang kali memukul gembok hingga lepas.

"Cepat! Korban butuh oksigen. Mohon untuk cepat. Sudah tidak bisa apa-apa," teriaknya. Dari bawah mobil pemadam, petugas PMI Kota Medan, Muhammad Ali Hasan (27) naik ke crane membawa tabung oksigen berukuran kecil.

sosmed
Albert Sudidjo, salah satu penghuni rumah toko yang sempat terjebak kobaran api di Jl Bogor, Medan. Kondisi Albert kritis lantaran menghirup asap hitam kebakaran, Kamis (12/10/2017) (TRIBUN MEDAN / ARRAY ARGUS)

Ali, David dan beberapa petugas damkar masuk menembus kepulan asap dan api di lantai dua. Saat melakukan evakuasi Albert, masyarakat menunggu dengan wajah cemas.

Kuasa Tuhan
Setelah hampir 20 menit di lantai dua, David, Ali dan petugas damkar lainnya muncul dengan menggotong tubuh Albert. Sontak, masyarakat teriak histeris. Beberapa perempuan yang ada di lokasi saling bergumam.

"Ini kuasa Tuhan. Inilah mukjizat itu," ucap sejumlah masyarakat yang menyaksikan jalannya evakuasi.

 Karena tubuh Albert agak gemuk, petugas kesusahan memindahkannya ke atas bak di ujung crane. Ketika dipindahkan ke bak itu, terlihat wajah Albert menghitam. Mulutnya dipasangi oksigen. Dengan sigap, operator crane menurunkan petugas yang membawa Albert secara perlahan.

"Tolong masyarakat jangan ada yang dekat mobil ambulans. Saya imbau semuanya menyingkir! Bapak ibu jangan mempersulit kerja petugas," teriak Wakapolsek Medan Kota, AKP Parulian Lubis.

Kendati sudah dilarang, tetap saja ada warga yang mendekat. Akibatnya, sempat terjadi saling dorong antara petugas dengan masyarakat yang ada di lokasi. Setelah berhasil dimasukkan ke dalam ambulans, Albert dibawa ke RS Permata Bunda, Jalan SM Raja.

"Syukur, satu jiwa sudah selamat. Informasi yang saya dengar ada lagi yang di lantai tiga. Kemungkinan bapaknya Albert, Pak Soelaiman," kata Camat Medan Kota, Edi Mulya Matondang.

Edi yang ada di lokasi mengakui, evakuasi terkendala karena jerjak besi di lantai dua dan tiga. Ia mengaku, sudah berulang kali mengingatkan agar tidak terlalu memagari bangunan dengan jerjak yang sulit dibuka.

Hal serupa diungkapkan Kadis P2K, M Tampubolon."Kalau itu (jerjak besi), sudah ratusan kali kami bilangin. Sudah kejadian, baru tahu semuanya," kata Tampubolon.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved