Myanmar Ajukan Proposal untuk Tarik Kembali Pengungsi Rohingya, Tapi Ada Syaratnya

Setelah mendapat banyak kritikan atas kegagalannya melakukan intervensi dalam tindakan militer terhadap orang Rohingya, Suu Kyi

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
KENICHIRO SEKI / POOL / AFP
Pemimpin pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi 

TRIBUNJAMBI.COM, DHAKA - Setelah mendapat banyak kritikan atas kegagalannya melakukan intervensi dalam tindakan militer terhadap orang Rohingya, Suu Kyi mengatakan bahwa Myanmar akan menarik kembali para pengungsi, namun yang terverifikasi.

Myanmar telah mengusulkan untuk menarik kembali ratusan ribu orang Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh dalam beberapa pekan terakhir, Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Bangladesh H Mahmood Ali setelah melakukan pembicaraan dengan Wakil Senior Myanmar, Senin (2/10).

H Mahmood Ali mengatakan, Wakil Pemimpin Sipil de Facto Aung San Suu Kyi telah sepakat untuk membentuk sebuah kelompok kerja untuk mengoordinasikan pemulangan tersebut. Dia tidak memberi rincian.

"Perundingan tersebut diadakan dalam suasana bersahabat dan Myanmar telah membuat sebuah proposal untuk mengambil kembali pengungsi Rohingya," kata menteri tersebut kepada wartawan setelah bertemu dengan Kyaw Tint Swe di Dhaka.

"Kedua belah pihak telah menyetujui sebuah proposal untuk membentuk kelompok kerja gabungan untuk mengoordinasikan proses pemulangan."

Suu Kyi, yang telah dikritik karena kegagalannya untuk campur tangan dalam tindakan militer terhadap orang Rohingya, mengatakan dalam sebuah pidato bulan lalu bahwa Myanmar akan mengambil kembali pengungsi yang telah diverifikasi.

Ini akan dilakukan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan antara kedua negara pada tahun 1993, ketika puluhan ribu Rohingya dipulangkan, katanya. Menteri Bangladesh tidak menjelaskan waktu untuk repatriasi.

Sumber: Times of India

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved