Pesantren Terbakar, 22 Penghafal Al Quran Meninggal, Begini Kondisinya

Kebakaran di Sekolah Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah terjadi pada Kamis pagi dini hari. Para korban diduga terjebak di dalam asrama

Editor: bandot
Free Malaysia Today
Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Keramat Ujung, Kuala Lumpur, yang terbakar Kamis (14/9/2017) dini hari (Free Malaysia Today) 

TRIBUNJAMBI.COM - Innalillah wainna ilaihi rajiun. Kabar duka ini menjadi perhatian umat Muslim. 

Sebanyak 22 calon Penghafal Al Quran Meninggal dunia bersamaan.

Kejadian memilukan terjadi di Kuala Lumpur, Malaysia. Rumah Tahfiz mengalami musibah kebakaran yang menyebabkan 24 orang siswa dan guru meregang nyawa.

Kebakaran di Sekolah Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah terjadi pada Kamis pagi dini hari. Para korban diduga terjebak di dalam asrama karena jendela kamar mereka dilindungi dengan teralis besi.

Foto bersama di pondok pesantren
Foto bersama di pondok pesantren ()

"Ini merupakan musibah kebakaran terburuk di Malaysia dalam 20 tahun terakhir," kata Khirudin Drahman, Direktur Departemen Kebakaran dan Keselamatan kepada AFP.

Perhitungan awal, jumlah korban yang tewas mencapai 25 orang. Namun, kemudian, pihak kepolisian merevisinya menjadi 24 orang.

Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Keramat Ujung, Kuala Lumpur, yang terbakar Kamis (14/9/2017) dini hari
Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Keramat Ujung, Kuala Lumpur, yang terbakar Kamis (14/9/2017) dini hari (Free Malaysia Today)

Polisi mengatakan, 22 orang korban tewas adalah siswa.

Kesemuanya merupakan anak laki-laki yang berusia 13-17 tahun.

Sedangkan dua orang korban merupakan guru dan staf di pesantren tersebut.

Sementara itu, ada sepuluh orang korban luka yang dilarikan ke rumah sakit.

Empat di antaranya mengalami luka serius.

Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 05.40 waktu setempat pada Kamis.

Menurut pihak kepolisian, api sudah menjalar sebelum itu.

Berdasarkan foto dan video yang beredar di media sosial, seluruh kamar bagian atas sekolah tersebut ludes terpanggang api.

"Berdasarkan penyelidikan awal kami, posisi korban yang ditemukan mengindikasikan bahwa mereka berupaya menyelamatkan diri melalui jendela, namun tak bisa karena ada teralis besi," jelas Deputi Direktur Departemen Kebakaran dan Keselamatan Soiman Jahid.

Jahid juga bilang, saat ini pihak kepolisian masih menginvestigasi apa penyebab kebakaran.

Diduga, hal ini disebabkan arus pendek.

Media lokal juga melaporkan, operasional sekolah ini diduga melanggar peraturan pemerintah, karena pengajuan izin pengaman kebakaran tersebut diduga masih dipending.

Menteri kesejahteraan dan perumahan Malaysia mengatakan, ada 29 insiden kebakaran di sekolah-sekolah tahfiz di Malaysia sejak 2015.

Beberapa tetangga yang tinggal di sebelah asrama mengatakan, mereka mendengar teriakan dan melihat api yang berkobar.

"Anak-anak itu berteriak minta tolong, namun saya tidak dapat menolong mereka karena pintunya sudah terbakar," jelasnya.

Di sebuah jendela yang tampak tidak ada teralisnya, ada sekitar delapan orang anak yang berhasil menyelamatkan diri dengan pergerakan pada pipa saluran air.

Kepala Polisi Kuala Lumpur Amar Sigh mengatakan, seluruh tubuh terbakar habis.

"Sangat disayangkan, hanya ada satu pintu keluar sehingga mereka tidak dapat melarikan diri. Seluruh tubuh saling bertumpuk satu sama lainnya," kata Singh.

Perdana Menteri Najib Razak mengutarakan rasa simpatinya kepada para korban dan kerabat lewat Tweeter.

Barratut Taqiyyah Rafie/Sumber: BBC

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved