Para Penunggak Pajak
Ini Alasan Mereka Tak Bayar Pajak Kendaraan, Nasionalisme hingga Anggaran
Ini sebetulnya satu bulan lagi mau mati pajaknya, tapi saya lebih memilih sekarang saja mengurusnya
Penulis: tribunjambi | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Angga, warga Simpang Rimbo terlihat cukup sibuk mengurus perpanjangan kendaraanya di kantor UPTD Samsat Kota Jambi.
Ia mengaku tak rela jika surat kendaraanya mati.
"Bukan takut kena tilang, tapi memang kesadaran saja kalau kita memang wajin membayar pajak," katanya.
Ia mengatakan bahwa sebagai warga sudah seharusnya membayar pajak apapun yang ditetapkan pemerintah salah satunya pajak kendaraan.
"Ini sebetulnya satu bulan lagi mau mati pajaknya, tapi saya lebih memilih sekarang saja mengurusnya, takut kelupaan," katanya.
"Kalau surat lengkap itu enak, kita di jalan juga gak takut apa-apa. Kalau masyarakat yang gak ada surat ataupun pajak suratnya mati pasti waswas kalau bawa kendaraan, apa lagi kalau di pasar," tambahnya.
Terpisah, Satria, warga Telanaipura mengaku sudah tak lagi membayar pajak selama lima tahun belakangan ini. Hal ini disebabkan dikarenakan mahalnya denda yang harus dibayar.
"Kalau mau dihidupkan lagi STNK nya pasti mahal bayar dendanya. Lagian kalau mobil jarang ditilang, saya juga pakai mobil di Kota Jambi saja, gak ada sampai keluar kota," katanya.
Meskipun ia tahu bahwa harga jual mobilnya cukup rendah nantinya, namun ia mengaku belum berpikir untuk membayar pajak.
"Nanti dululah, mahal soalnya," kata Satria.
Warga Talang Banjar, Anton, mengaku sudah lebih dari lima tahun pajak kendaraannya tak ia batar. Ia berdalih bahwa STNK hilang dan malas mengurusnya.
Anton mengatakan lebih baik memodifikasi pelatnya dengan biaya cukup murah ketimbang mengurusnya yang begitu rumit.
"Harus ke kantor polisi dulu buat surat hilang, nanti ngurus lagi ke samsat. Rumit,” katanya, Senin (14/8).
Tribun menyusuri kesejumlah tempat jual beli sepeda motor bekas di Kota Jambi. Nyatanya tak sedikit pula pemilik binsis jual beli kendaraan itu menjual sepeda motor yang telah mati pajak.
Diberitakan sebelumnya, jumlah kendaraan di Provinsi Jambi yang pajaknya tidak dibayar ternyata cukup banyak.
Berdasarkan data dari Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi Jambi, jumlah yang pajaknya ditunggak berasal dari setidaknya 200 ribu unit kendaraan.
Jumlah ini sudah berkurang jauh dibandingkan setengah tahun yang lalu. Pada awal tahun lalu, ada 600 ribu unit kendaraan yang pajaknya tidak dibayar. (*)