Waspada Paham Radikal, Komunitas Intelejen Daerah Batanghari Dikumpulkan
Sekitar 100 orang yang terdiri dari unsur tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, camat Kapolsek yang tergabung dalam Komunitas Intelijen Daerah
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI.COM - Sekitar 100 orang yang terdiri dari unsur tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, camat Kapolsek yang tergabung dalam Komunitas Intelijen Daerah dikumpulkan di Gedung PKK, Muara Bulian, Rabu (19/7).
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk optimalisasi peran penting Pemkab Batanghari dalam mencegah gangguan sosial.
"Rakor ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan koordinasi antara unsur masyarakat, baik pemuda, agama maupun pihak yang berwajib," kata Ansori, selaku ketua panitia penyelanggara.
Selain Rakor, lanjutnya juga akan diberikan materi mulai dari pihak kejaksaan, kepolisian, TNI maupun Kesbangpol.
"Faham radikalisme yang mulai masuk ke masyarakat, mengancam kesatuan kita sebagai sebuah negara untuk itu diperlukan peran aktif masyarakat untuk mencegahnya," imbuhnya.
Terpisah, Wakil Bupati Sofia Joesoef yang membuka rakor dengan tema "Optimalisasi peran kominda untuk terciptanya suasana kondusif, konstruktif bagi keamanan dan ketertiban masyarakat Batanghari " mengatakan rapat koordinasi ini untuk mendeteksi dini dan meminimalisir adanya ancaman terorisme tradisional, ancaman jaringan sindikat pengedar dan pengguna narkoba yang ada bibatanghari.
"Diharapkan seluruh elemen masyarakat bisa ikut serta dalam mengambil sikap terhadap pihak-pihak yang ingin memecahbelah bangsa kita" tegas Wabup.
Belum lama ini, lanjutnya 2 orang warga Batanghari ditengarai sudah mendapat latihan oleh paham radikalisme.
"Jangan sampai paham radikal ini berkembang pesat,biak untuk itu perlu diperkuat persatuan antar masyarakat," imbuhnya.
