Kelas Ekonomi Bawah Rentan Narkoba

Lima bulan terakhir 18 kg sabu diamankan Polda Jambi. Menurut akademisi sekaligus pemerhati sosial, Ferdiansyah Rivai

Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Nani Rachmaini
zoom-inlihat foto Kelas Ekonomi Bawah Rentan Narkoba
Ilustrasi. Sabu

Beberapa tahun belakangan, kata Ferdi, drugs smuggling atau penyelundupan narkoba memang menjadi pembahasan multilateral. Namun, hasilnya belum begitu maksimal.

"Di dunia internasional, pemerintah harus bisa menekan negara yang melegalkan narkoba untuk segera melarangnya, atau minimal menjaga agar narkoba dari negaranya tidak beredar ke luar negeri," katanya.

"Intinya, kejahatan narkoba adalah kejahatan global yang melibatkan banyak elemen. Tanpa konsentrasi semua pihak, persoalan ini tidak akan selesai," ungkap alumni pascasarjana Universitas Gadjah Mada ini.

Selain itu, kata Ferdi, dari sisi permintaan (orang yang rawan menggunakan narkoba), yang perlu ditekankan adalah revolusi dunia pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan informal di dalam keluarga dan kehidupan sosial. Misi terpenting kita, kata Ferdi, sebagai masyarakat hari ini adalah bagaimana caranya kita memiliki ruang saluran yang bisa meredam segala keluh kesah hidup manusia di sekitar kita.

"Jangan lagi mendidik manusia hanya untuk menjadi si kaya dan si pemenang," katanya.
Jadi sebenarnya, menurut Ferdi ketika pemerintah berhasil mengurangi ketimpangan dan meningkatkan ekonomi, di saat yang sama pemerintah juga sudah memerangi penyalahgunaan narkoba.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved