Anak Ketinggalan 7 Jam di Mobil, saat Balik sang Ayah Kaget

Orang-orang di sekitar yang mendengar teriakan Justin datang menghampiri dan mulai melakukan penyelamatan terhadap anaknya.

Editor: Duanto AS
Daily Mirror Screen Grab/Mirror
Justin dan bayinya Cooper yang baru berumur 22 bulan. 

Dari faktor di atas, dapat disimpulkan jika Justin bisa lupa dan meninggalkan anaknya hingga tewas di dalam mobil karena saking asyik dengan dunianya sendiri.

Akhirnya dalam persidangan pada Oktober 2016 di Atlanta, Justin didakwa membunuh anaknya.

Namun, Jaksa Penuntut Umum sempat membelanya dan mengatakan bahwa ini murni kecelakaan. "Justin memang bersalah karena dia seorang pelupa, bukan pembunuh," bela JPU dalam pengadilan.

Sebelum persidangan, istrinya sempat menceraikan Justin.

"Aku ceraikan karena dia telah merusak hidupku. Tapi sebagai ayah dia adalah orang tua yang baik bagi Cooper," jelas Leanna, istrinya dalam kesaksian di persidangan.

"Cooper adalah anak yang manis, dia segalanya bagiku," kenaNg Leanna saat di persidangan.

Para saksi di persidangan menunjukkan 34 foto bukti yang menunjukkan jika Cooper meninggal karena hipertermia.

Dalam foto itu juga terlihat goresan pada tubuh Cooper yang menggambarkan bahwa dia sempat berusaha keluar dari kepanasan dalam mobil itu.

Sebagai penutup, jaksa mengatakan, "Ini bukan kasus orang tua yang membenci anaknya. Hanya saja dalam kasus ini Justin lebih mencintai dirinya sendiri dan obsesinya ketimbang bayinya."

Pada Desember tahun lalu, Justin divonis hukuman mati tanpa adanya bebas bersyarat.

Ditambah tambahan hukuman 32 tahun karena ketahuan mengajak kencan anak di bawah umur yang mengindikasikan dia akan memerkosanya.

Mendengar putusan itu, Justin hanya duduk terdiam terbelenggu dengan baju tahanannya yang berwarna oranye.

Tim kuasa hukumnya tetap berniat mengajukan banding karena dirasa dakwaan terhadap eksploitasi seksual yang ditujukan pada Justin bisa membuatnya tidak mendapat hukuman yang adil.

Menurut penyelidikan juga diketahui bahwa Justin sengaja meninggalkan Cooper di dalam mobil, bukan karena lupa.

Hal itu dilakukannya agar dia terbebas dari hak asuh terhadap anaknya.

Bagaimana bisa seorang ayah dengan enaknya berkata lupa bahwa dia telah meninggalkan anaknya dalam mobil hingga tewas.

Hal itu menurut penyelidikan sungguh tak masuk akal. (Bagus Septiawan)

Sumber: Nova
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved