Modal Keberanian jadi MC, Arie Giordani Pernah Dibayar Makan Sekenyang-kenyangnya
Hasil dari MC pun sudah ia abadikan dengan membelikan sebuah tempat tinggal yang layak bagi orang tuanya
Penulis: Heri Prihartono | Editor: bandot
Laporan Wartawan Tribun Jambi Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Arie Giordani dapat menjadi inspirasi bagi kalian para teenager yang ada di Jambi.
Berawal dari audisi dangdut stasiun televisi lokal di Kota Jambi ia mampu meniti karirnya sebagai penyiar radio dan Master Ceremony (MC).
Ia saat itu hanya bermodalkan keberanian, setelah pulang merantau dari Batam.
" Kalau masalah perjuangan itu luar biasa mas," jelas Ari.
Ia pernah merasakan bagaimana menjadi seorang MC yang dianggap sebelah mata bahkan tak dibayar.
Namun baginya hal tersebut tak membuatnya mengeluh, ia tetap berusaha yang terbaik hingga mencatatkan namanya menjadi MC yang sering diundang di berbagai acara.
" Dulu di Bahar merasa bakat saya tak tersalurkan tapi lihat orang jadi MC di pikiranku, aku biso lah kaya gitu ujarnya," ujarnya.
Pertama kali menjadi MC, ia meniti di satu diantara hotel yang ada di Kota Jambi dan hanya dibayar sekenyang-keyangnya.
" Kalau MC orang gak tau kualitas kita kalau kita tidak menonjolkan diri," ujar Ari.
Dari tarif gratisnya ia pun saat ini sudah menjadi MC dengan tarif minimal Rp 1 juta.
" Sangat puas karena yang menerima hasil keluaga sebab saya menjadi tulang punggung keluarga," ujar Ari.
Hasil dari MC pun sudah ia abadikan dengan membelikan sebuah tempat tinggal yang layak bagi orang tuanya.
Ditanya apa yang belum tercapai, yakni Go Nasional dalam jangka pandang.
Ia juga menginginkan kedua orang tuanya dapat ke tanah suci suatu saat nanti.