Ini Kronologi Gadis Belia Dilarikan Seorang Warga SAD

Seorang gadis belia di Bangko, Rma, dibawa kabur oleh warga SAD bernama Penulis alias Putra.

Penulis: muhlisin | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/MUHLISIN
Penulis (berkaos oranye), ditangkap petugas dan dibawa ke rumah dinas Bupati Merangin. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muhlisin

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Seorang gadis belia di Bangko, Rma, dibawa kabur oleh warga SAD bernama Penulis alias Putra. Kamis (24/11) malam, ia berhasil dibawa pulang oleh TNI, polisi, dan pihak terkait lainnya.

Di rumah dinas Bupati Merangin, ia bertutur mengenai kepergian mereka selama 10 hari. Dimana diawal dengan perkenalan satu minggu sebelum ia dibawa pergi.

Paska berkenalan, mereka saling berkomunikasi. Bahkan sempat hadir bersama dalam acara bakar ikan di sebuah tempat. Sampai pada suatu hari ia diajak bepergian.

"Malam tu dio ngajak betemu. Yo lah aku bilang. Trus ayuk (kakaknya) nelpon. Aku takut balik. Takut bapak marah," ujar Rma yang mengaku kesadarannya sudah pulih.

Rma mengaku takut dimarah orang tuanya. Karena itu ia manut saja diajak pergi lebih jauh. "Takut dimarah bapak kalau balik. Yo pergi lagi. Kami pergi ke Muaro Jangga (Batanghari). Tidur semalam disitu," tambahnya.

Paginya, Penulis membawa Rma kembali ke Merangin. Tapi ke sebuah tempat di bilangan eks trans. Mereka lalu tidur di sebuah gubug milik kawan Penulis.

"Trus waktu kami pergi, kawan nyo bilang, ado tujuh orang datang ke sano. Meraso dak aman, kami pergi lagi. Paginya kami cari pondok lagi. Kata temannya ado pondok di situ. Aman. Namanyo asep," tambahnya lagi.

Rupanya inilah pondok terakhir mereka. Kami malam, Penulis dan Rma diamankan petugas dari pondok di bilangan B3, Desa Meranti, Pamenang Selatan.

Penulis alias Putra ditangkap, Kamis (24/11) malam. Ia disergap di sebuah pondok milik SAD di Desa Meranti, B3, Kecamatan Pamenang Selatan.

Penangkapan terhadap Penulis dilakukam oleh anggota TNI dan juga tokoh SAD. Karena sudah 10 hari ia membawa kabur seorang gadis bawah umur berinisial Rma (14).

"Waktu kami tangkap dia sedang tidur berdua. Di pondok dalam kebun sawit. Kita amankan setelah menerima informasi dari warga mengenai keberadaannya," ujar seorang anggota polisi.

Usai ditangkap, ia langsung dibawa ke Bangko. Oleh petugas gabungan, Penulis dan juga gadis yang ia larikan dibawa ke rumah dinas Bupati Merangin. Pukul 23.45 mereka tiba di rumah dinas bupati.

Saat tiba di rumah dinas, Penulis turun dari mobil yang membawanya dengan tangan terikat ke belakang. Ia terus dikawal sangat ketat oleh enam anggota TNI dan belasan polisi. Pasalnya dikhawatirkan ia menjadi sasaran amukan warga.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved