Sawah di Sungaipenuh Mulai Kering

Saat ini, lanjut dia, sedang ada pengerjaan normalisasi sungai, sehingga terjadi penyusutan air. Bahkan, puluhan hektare yang biasanya tergenang, menj

Penulis: hendri dede | Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN
Sawah kering di kawasan Sijenjang, Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH -Ratusan hektare sawah di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh mulai dilanda kekeringan, bahkan sudah tidak bisa digarap petani.

Kondisi ini diperparah irigasi dan aliran air sungai yang belum lancar ke sawah.

Kekeringan di antaranya terjadi di sawah yang berdekatan dengan Sungai Bungkal. Di lokasi ini puluhan hektare areal persawahan tidak bisa digarap. Efendi, warga Pinggir Air, Kecamatan Kumun Debai, menyebutkan penyebab kekeringan karena penyumbatan di pintu air, sebab banyaknya sampah di sungai.

"Air sungai sudah tidak lancar seperti dulu. Sungai yang biasa menjadi sumber air di persawahan sudah tidak bagus ngalirnya karena mengalami penyumbatan," ujarnya, kemarin (6/10).

Saat ini, lanjut dia, sedang ada pengerjaan normalisasi sungai, sehingga terjadi penyusutan air. Bahkan, puluhan hektare yang biasanya tergenang, menjadi kering.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan kota Sungaipenuh, Herman mengatakan, selain program normalisasi dan irigasi, pihaknya juga melakukan pembukaan lahan persawahan baru, bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia.

"Tahun ini kita ada program cetak sawah baru sebanyak 100 hektare, 50 hektare di kecamatan Pondok Tinggi dan 50 Hektare di Kecamatan Hamparan Rawang, bekerja sama dengan TNI AD," ungkap Herman.

Pengakuan Herman, untuk cetak 100 hektare sawah baru ini, masih dalam proses pengerjaan. "Laporannya dengan dinas, belum selesai, masih dalam tahap pengerjaan," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved