Zakaria Optimis Target Rp 11,8 M Tercapai

TRIBUNJAMBI.COM – Kesadaran masyarakat Kabupaten Sarolangun untuk membayar pajak kendaraan menurun. Masih banyaknya masyarakat belum bayar pajak kendaraan ditengarai karena faktor ekonomi yang menurun saat ini.

Hal itu diakui oleh Kepala Samsat Sarolangun, Zakaria dihubungi wartawan, Rabu (22/6). Dia mengatakan, meski ada peningkatan pembayaran bajak kendaraan oleh pihak perusahaan. Namun untuk masyarakat umum, justru mengalami menurun

“Perusahaan lumayan ada peningkata, namun masyarakat umum agak lesu. Bisa jadi karena harga karet yang belum bersehabat,” kata Zakaria, kemarin.

Meski kesadaran masyarakat membayar pajak turun, namun Samsat Sarolangun optimistis bisa memenuhi target yang ditetapkan oleh Dispenda Provinsi Jambi sebesar Rp 11,8 milyar. Sebab sejauh ini lebih dari lima puluh persen target yang ditentukan sudah terpenuhi.

Sepanjang periode Januari hingga Mei lalu sebutnya, sudah ada Rp 6,3 milyar yang berhasil dipungut. Artinya hingga akhir tahun target yang ditentukan bisa tercapai

”Belum termasuk bulan ini (Juni, red), hingga bulan lima kemarin sudah enam koma tiga milyar,” ujar Zakaria.

Dijelaskannya, terjadinya peningkatan karena pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Pemkab Sarolangun. Yakni kewajiban melampirkan surat keterangan melunasi pajak kendaraan dinas untuk mencairkan dana desa dan para SKPD.

“Kalau kami lihat yang paling banyak adalah para kades dan dinas-dinas, karena jika tidak lunas pajak maka tidak bisa mencairkan anggaran yang masuk ke desa dan SKPD yang bersangkutan,” tambah Zakaria.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pada seluruh masyarakat Kabupaten Sarolangun dan pegawai yang menggunakan kendaraan dinas segera melunasi pajak kendaraannya. Sehingga bisa meningkatkan PAD dan membangun Sarolangun khususnya.

“Bagi yang belum lunas pajaknya kami harap segera melunasi. Kami juga terimakasih pada Pemkab Sarolangun yang telah bekerja sama untuk peningkatan penerimaan pajak kendaraan bermotor ini,” tandasnya.