BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Belum Optimal di Sektor Informal

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan seharusnya bekerja lebih keras guna

Editor: Fifi Suryani
THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi: pekerja 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan seharusnya bekerja lebih keras guna mendongkrak kepesertaan di segmen bukan penerima upah. Masih banyak pekerja informal yang belum terjaring eks PT Jamsostek ini.

Direktur Perluasan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Enda Ilyas Lubis mengakui bahwa iuran yang diterima masih didominasi oleh segmen pekerja penerima upah. Perbandingan iuran dari kedua segmen masih sangat jauh.

Menurut dia dari target iuran yang dipatok sebanyak Rp 42,6 triliun sepanjang 2016 ini, porsi dari segmen informal hanya sebesar 1,2%. "Memang dibanding yang dari formal masih kecil, tahun ini hanya Rp 500 miliar," kata dia, Minggu (17/4).

Iuran yang didapat dari pekerja informal ini bakal digenjot dengan mencari pasar baru. Dus, jumlah peserta yang didapat pun bisa tambah besar.

Ilyas bilang sampai tutup tahun ini, pihanya menargetkan bisa memiliki 1,3 juta peserta dari kalangan bukan penerima upah. Sementara saat ini baru ada sekitar 430.000 pekerja informal yang sudah menjadi perserta BPJS Ketenagakerjaan.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved