Ini lo Untung yang Didapat Para Penjual Duku di Pinggir Jalan
Semakin bagus bentuk duku misalnya warna yang cerah tanpa ada noda hitam akan semakin mahal
Penulis: Heri Prihartono | Editor: bandot

TRIBUNJAMBI.COM - Belum habis ingatan tentang penjual durian yang memadati trotoar yang ada di beberapa kawasan Kota Jambi, kini mereka bermertamorfosis menjadi penjual duku.
Duku yang berasal dari MuaroJambi ini dijual mulai dari Rp 25 ribu untuk pembelian 2 kilogram.
Pantauan tribunjambi.com di kawasan The Hok Selasa (5/4) harga ini sudah tak dapat ditawar lagi sebab pembelian dari tengkulak memang cukup mahal yakni mulai dari Rp 9 ribu bergantung pada kondisi duku.
Semakin bagus bentuk duku misalnya warna yang cerah tanpa ada noda hitam akan semakin mahal.
Duku-duku ini dijual di trotoar jalan yang ada di sepanjang jalan Jenderal Sudirman, The Hok dengan menggunakan keranjang dan ada payung besar sebagai penutupnya.
Para penjual duku ini ramai menjajakan dagangannya terutama pada malam hari, karena waktu malam dianggap cukup hoki.
Tak tanggung-tanggung rata-rata mereka membeli duku dua hingga lima kilogram.
Beberapa pembeli mengakui jika rasa duku yang ia coba cukup manis. Hanya saja mereka menyayangkan harga yang tidak boleh ditawar lagi.
Seorang penjual yang punya nama Amin mengaku mendapatkan duku dari tengkulak yang kemudian dijual kepadanya, di lapaknya tertulis duku Kumpe.
" Soalnya kita beli di sini enggak dikebun jadi kalau rasanya bagus ya kami beli," kata Amin.
Dalam sehari ia mengambil dari tengkulak bergantung ketersediaan duku di keranjangnya, biasanya rata-rata satu pikul (100 kilo) dalam sehari.
Amin bilang dalam keseharian ia sebagai ibu rumah tangga namun saat ada musim duku seperti ini ia mencari peruntungan.
Dalam sepikul ia dapat menghasilkan uang bersih Rp 150 ribu.
" Lumayanlah kalau untuk ibu rumah tangga," kata Amin.
Sementara itu pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku dalam kesehariannya ia berjualan gorengan.