Newsmaker

5 Newsmaker: Dari Tito hingga Ade Komarudin

DALAM sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi.

Editor: Fifi Suryani
ANTARA FOTO/YUDHI MAHATMA

DALAM sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (14—118 Maret 2016) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan:

Surya Paloh, Ketua Umum Nasdem

Agaknya majunya Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama menjadi calon gubernur indpenden untuk DKI Jakarta mengusik DPR untuk memperberat syarat calon kepala daerah melalui jalur independen dengan merevisi undang-undang pilkada.

Bagi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, apa pun bentuk penyempurnaan regulasinya, jika bertabrakan dengan semangat dan aspirasi masyarakat, hal itu justru akan membuat citra institusi parpol semakin buruk.

"Salah-salah undang-undang ini akan menghadapi satu kontroversi baru, polemik baru di masyarakat. Akan banyak masyarakat yang menentang," kata Surya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Rabu (16/3).

Surya mengatakan, saat ini masyarakat masih memandang institusi partai politik belum menjembatani aspirasi masyarakat.

"Ini bahaya bagi eksistensi partai politik di negeri ini, termasuk upaya penyempurnaan Undang-Undang Pilkada ini," imbuhnya. Jika dipaksakan, kata dia, maka akan timbul jarak yang lebih jauh antara publik dan partai politik.

Tito Karnavian, Kepala BNPT

Tito Karnavian dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada Rabu (16/3) di Istana Negara.

"BNPT ke depan akan lebih banyak 'low profile'. Saya akan lebih ke arah sana," ujar Tito usai dilantik. Tito mengakui, ada yang menganggap BNPT akan lebih 'galak' di bawah kepemimpinannya.

Hal itu karena latar belakang Tito yang pernah bertugas di Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, yang biasa mengedepankan penegakan hukum.

Soal itu, Tito menampiknya. Ia menyadari tugas pokok dan fungsinya di BNPT yang harus lebih banyak mengedepankan penanggulangan ketimbang penegakan hukum dalam hal pemberantasan terorisme.

Tito menggantikan Komjen (Pol) Saud Usman Nasution yang dimutasi menjadi perwira di Bareskrim Polri lantaran memasuki masa pensiun. Adapun Tito sebelumnya selama delapan bulan menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved