Inspiratif, Kembangkan Aplikasi di Medsos Alumni UGM jadi CEO Perusahaan Malaysia
Ia mendapatkan jalan menjadi chief executif officer (CEO) di salah perusahaan yang bergerak di media sosial dan game yang berbasis di Malaysia.
TRIBUNJAMBI.COM - Nama aplikasi Meo Talk dan Monzter mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian masyarakat umum. Aplikasi ini mungkin memang masih terbilang baru, dan dikembangkan oleh seorang alumni D3 Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Adalah Novi Wahyuningsih, nama alumni UGM tersebut yang mengembangkan kedua aplikasi itu. Melalui dua aplikasi di bidang media sosial tersebut, dara berusia 24 tahun ini juga mendapatkan jalan menjadi chief executif officer (CEO) di salah perusahaan yang bergerak di media sosial dan game yang berbasis di Malaysia.
Novi menuturkan kedua aplikasi tersebut baru resmi diluncurkan pada 28 November 2015 lalu. Namun ia menjelaskan, bahwa sebenarnya ide untuk membuat aplikasi tersebut telah ia mulai sejak 2011, dan baru bisa digarap sejak Januari 2015.
Melalui kedua aplikasi itu pula, ia mendapatkan reward berupa saham dari Global Century Limited, sebesar Rp 2,6 miliar.
"Saya belajar dari orang-orang yang sudah berhasil. Saya amati, tiru dan lalu modifikasi," kata dara kelahiran Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah itu belum lama ini.
Lebih lanjut ia mengatakan, sejauh ini dirinya sudah membuat lima platform aplikasi. Yaitu, MeoTalk, Monzter, happybid, metgames dan vooilaa. Namun baru Meotalk dan Monzter yang diluncurkan. Meski demikian, ia mengatakan semua aplikasi tersebut nantinya akan berhubungan.
Ditambahkannya, MeoTalk merupakan aplikasi media sosial yang bisa diunduh melalui Play Store di perangkat smartphone. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa mengobrol melalui media sosial.
