Erick Thohir: GBK Harus Direnovasi, Rp 60 Miliar Sudah Disetujui
Guna menyukseskan pelaksanaan Asian Games 2018, pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp 600 miliar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/erick-thohir_20151101_094508.jpg){kind=small}
lihat foto
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Dihentikan-Ahmad-Sahroni-Uya-Kuya-Eko-Patrio-Nafa-Urbach-Tak-Terima-Gaji-hingga-Tunjangan-DPR.jpg)
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA — Guna menyukseskan pelaksanaan Asian Games 2018, pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp 600 miliar untuk merenovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Dana tersebut akan diambil dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Renovasi GBK dianggarkan Rp 600 miliar dan sudah disetujui sama DPR," kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Menurut Erick, Stadion Utama GBK memang sudah seharusnya direnovasi, mengingat usianya yang sudah cukup tua.
"Gedungnya sudah sangat klasik. Jadi harus direnovasi, diremajakan," ujar dia.
Stadion Utama GBK direncanakan akan menjadi venue utama perhelatan ajang multievent terbesar di Asia itu.
Di stadion yang mulai digunakan pada tahun 1962 inilah nanti upacara pembukaan dan penutupan akan dilaksanakan.
Thohir menyebut sebagian besar venue yang akan digunakan untuk Asian Games sudah harus siap digunakan pada 2017.
"Karena pada 2017 ada Youth Asian Games sebagai testing. Saat itu sebagian venue sudah harus siap. Kalaupun di Asian Games ada 42 cabang, sembilannya sudah harus siap," pungkas dia.
