Advertorial

Fasha Bicara Kabut Asap di Kampus IAIN STS Jambi

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha Kamis, (29/10) didaulat menjadi nara sumber Dialog Wanita dan Lingkungan

Editor: Fifi Suryani
Humas Pemkot Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, KOTA JAMBI  - Wali Kota Jambi, Syarif Fasha Kamis, (29/10) didaulat menjadi nara sumber Dialog Wanita dan Lingkungan yang diselenggarakan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam atau IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.

Kegiatan dialog yang dibuka Rektor Hadri Hasan tersebut bertemakan Wanita dan Kabut Asap.

Dalam paparannya, Fasha menyampaikan Kebijakan Pemerintah Kota Jambi dalam melindungi perempuan dan anak akibat kabut asap di Kota Jambi. Dia menyampaikan bencana kabut yang terjadi hari ini, telah berdampak pada
ekonomi, kesehatan, pariwisata, ekosistem, penerbangan, dan sektor lainnya.

Wali Kota mengatakan, pihaknya selain melakukan action langsung dengan membagikan masker ke masyarakat yang saat ini setidaknya sudah lebih dari 300 ribu masker dibagikan, membantu penyediaan air bersih khususnya untuk
tempat-tempat umum seperti rumah sakit, puskesmas, sekolah dan rumah ibadah, Pemerintah Kota Jambi juga mengirimkan personil dan armada Damkarnya untuk membantun pemadaman api di kabupaten tetangga.

Selain itu Pemerintah Kota Jambi juga telah mengeluarkan beberapa instruksi terkait bencana kabut asap ini, diantaranya meminta masyarakat agar menggunakan masker dan mengurangi aktivitas diluar ruangan khusunya bagi
anak-anak, lansia, ibu hamil dan yang rentan terhadap penyakit ISPA.

Untuk melindungi anak-anak para pelajar ia juga telah mengeluarkan kebijakan memulangkan siswa lebih awal atau meliburkan siswa dalam kondisi tertentu jika ISPU meningkat atau kondisi udara berbahaya. Dan ia juga
telah melakukan komunikasi dengan Kemendikbud untuk memberikan dispensasi kepada pelajar yang terdampak asap.

Karena kondisi udara yang masih belum menunjukkan perbaikan yang berarti, Fasha mengambil langkah cepat untuk melindungi warganya. Ia menginstruksikan semua rumah sakit, puskesmas, klinik, kantor-kantor camat
bahkan rumah dinasnya menjadi rumah singgah (ruang evakuasi/recovery).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved