Kebakaran di Jambi

Tingginya Tingkat Kebakaran di Kota Jambi Didominasi Arus Pendek

Kebakaran di kawasan Mayang, Kota Jambi adalah kebakaran kedelapan tahun ini. Dugaan kebakaran dari pihak Damkar

Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Tingginya Tingkat Kebakaran di Kota Jambi Didominasi Arus Pendek
TRIBUNJAMBI/TEGUH SUPRAYITNO

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kebakaran di kawasan Mayang, Kota Jambi adalah kebakaran kedelapan tahun ini. Dugaan kebakaran dari pihak Damkar sementara adalah arus pendek, penyebab yang masih mendominasi sebab kebakaran di Jambi.

Hal ini disampaikan Ridwan, Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota jambi. "Di atas 60 persen kebakaran disebabkan oleh arus pendek. 40 persennya bervariasi, mulai dari kebakaran kasur dan sebagainya," kata Ridwan.

Ia mengatakan masih banyaknya masyarakat yang tidak memerhatikan bagaimana instalasi listriknya.

"Kadang kabelnya terlilit tak beraturan dan sudah lama. Bagusnya dilihat atau diganti setiap lima tahun sekali," ungkapnya.

Masyarakat menurutnya memang harus memerhatikan bagaimana perawatan instalasi listrik mereka. Namun beberapa korban yang mengalami tak tahu bagaimana arus pendek itu terjadi.

Dafri Aspian, yang rumahnya terbakar pada April 2014, ketika sedang asik mandi sepulang Futsal, ia diteriaki tetangga dari luar rumah.

"Dugaan yang ada katanya arus pendek dari listrik," katanya.

Namun hal tersebut tak tergali hingga sekarang. Pihak PLN pun menurutnya tak pernah memberikan sosialisasi, bagaimana merawat instalasi listrik agar tak terjadi arus pendek.

Bahkan saat pemasangan baru pun tak ada imbauan dan perjanjian dari PLN, bahwa yang bertanggung jawab jika ada kerusakan atau arus pendek adalah masyarakat atau pemilik rumah.

Ia sepakat bahwa perlu ada sosialisasi dari PLN tentang bagaimana merawat instalasi listrik, dan berapa kali harus diganti alat-alatnya. "Biar masyarakat tahu. Kami rumah dempet-dempet, tentu harus jaga masing-masing. Kito capek-capek jago taunyo kebakaran," ungkap warga Kota Baru ini.

Begitu pula Nurmailis, yang rumahnya terbakar pada 2007. Rumahnya terbakar pada pagi hari, saat ia sedang bekerja. "Waktu itu lagi di kantor ditelepon tetangga. Katanya disebabkan oleh listrik," ungkapnya.

Lima hari setelah rumahnya di Beliung kebakaran ia pun pindah rumah. Ia pernah diingatkan oleh PLN, namun itu pun karena ada keluarganya yang bekerja di PLN. Yongki, seorang warga mengatakan perlu sosialisasi mengenai kelistrikan.

"Perlu lah sosialisasi masalah itu kalo itu penyebabnyo. Soalnyo kan ada sebagian org yg dk begitu paham ttg kelistrikan," katanya.

Namun kalau sudah diberi sosialisasi itu persoalan lain. "Kalau sudah dikasih sosialisasi, tapi masyarakat maasih degil, tu dak apo-apo pigak PLN jawab seperti biaso".

Terpisah, Humas PLN Area Jambi mengatakan, semua jaringan PLN dalam kondisi normal tanpa gangguan. Menurutnya penyebab kebakaran banyak disebabkan instalasi jaringan di rumah warga, dan itu di luar kewenangan PLN.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved