Pileg 2014

Enam Wanita Bakal Duduki DPRD Bungo

Jika sebelumnya hanya dua orang perempuan yang duduk di DPRD Bungo

Penulis: muhlisin | Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUNJAMBI/MUHLISIN
ilustrasi. Gubernur Jambi Hasan Basri Agus didampingi Bupati Bungo Sudirman Zaini saat memasuki ruang paripurna DPRD Bungo, Sabtu (19/10). Pemilu 2014 mengantarkan enam caleg wanita di DPRD Bungo 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Hari Kartini tampaknya berimbas terhadap porsi perolehan kursi bagi legslatif perempuan di DPRD Bungo. Jika sebelumnya hanya dua orang perempuan yang duduk disana, kali ini jumlahnya meningkat hingga enam caleg wanita.
Pada Tahun 2009, hanya ada Ria Mayangsari dan Maryani diantara 20 anggota DPRD Bungo. Pemilu 2014 membawa angin surga untuk caleg perempuan. Mayangsari dari Demokrat kembali melenggang ke kursi DPRD Bungo setelah memperoleh suara terbanyak di Dapil Bungo I, dengan perolehan 2.296 suara. Sementara Leni Elvira jadi utusan Partai Demokrat dari Dapil Bungo II dengan perolehan 1.315 suara. Terakhir adalah Karwati. Maju dari Dapil Bungo IV, yang meraih 2.136suara.
Kepada Tribun, Mayang mengatakan ini seakan menjadi 'bonus' hari Kartini. Ia yakin semakin banyaknya legislator perempuan, justru akan memberikan warna tersendiri bagi kancah perpolitikan di Bungo.
"Baguslah. Jadi perempuan bisa ikut memberikan masukan untuk kemajuan masyarakat Bungo. Dari sisi kuantitas, sudah jauh lebih baik dari tahun 2009 kan," ujar Mayang, Selasa (22/4).
Bahkan dika
Menariknya, Mayang yang merupakan putri Wakil Gubernur, Fachrori Umar ini digadang-gadang bakal diplot sebagai Ketua DPRD. Ia disebut paling berpengalaman, selain Acik Bilal, dan juga peraih suara terbanyak dari PD.
Menanggapi ini, Mayang tak mau bicara terlalu jauh. Ia bahkan mengatakan belum waktunya bicara siapa ketua DPRD. Karena proses pemilu belum selesai. Bahkan saat wawancara, Selasa siang, rapat pleno KPU, juga belum tuntas.
"Kalau diperintah oleh Ketua DPC (Sudirman Zaini, red) siap. Kita lihat dulu hasil pleno KPU. Kita (PD) belum memutuskan, dan di partai ada aturan sendiri. Kita siap ikut itu," tutupnya.
Sementara itu Sudirman Zaini, dalam beberapa kesempatan sebelumnya, juga masih berteka-teki. Bupati Bungo ini belum mau sebut nama kader yang akan ia tunjuk jadi orang nomor satu di DPRD Bungo.
"Belum diputuskan. Yang pasti ada syarat-syarat seperti integritas dan kemampuan. Perolehan suara juga jadi pertimbangan," ujarnya.
Sementara tiga caleg perempuan lainnya yang juga lolos ke DPRD Bungo, disumbang oleh NasDem, PPP, dan PKB. Caleg NasDem yakni Suryani yang lolos dari Dapil Bungo IV. Sementara Desmiati dari PPP, dan Rosmaladewi dari PKB, sama-sama lolos dari Dapil Bungo I.
Pengamat politik, Ja'fah Ahmad, mengatakan banyaknya perempuan yang lolos ke parlemen, sebuah fenomena yang sangat baik. Hal itu menandakan semakin terbukanya penerimaan masyarakat terhadap kiprah perempuan di bidang politik.
Dulu, menurut Ja'far, perempuan yang terjun ke arena politik masih dipandang aneh oleh sebagian besar masyarakat. Namun kini kondisi sudah tidak lagi. Terlebih karena di level lebih tinggi, sudah banyak aktifis perempuan yang berkiprah.
"Kewajiban memenuhi kuota 30 persen dalam daftar caleg sebenarnya membantu dan memberikan kesempatan kepada perempuan. Memang masih ada upaya seolah-olah dengan kuota itu 'dipaksa' untuk perempuan terjun ke politik," ujar Ja'far.
Keberadaan perempuan di panggung politik, dalam praktiknya, menurut Ja'far, sangat baik. Pasalnya hanya kaum hawa yang bisa merasakan secara utuh dan mempertahankan isu-isu sensitif terkait perempuan.
Kedepan, menurut Ja'far, diharapkan perempuan aktifis juga lebih banyak terjun langsung ke panggung politik. Ia memandang perempuan aktifis cenderung lebih perduli terhadap perjuangan perempuan. (lis)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved