Biaya Berobat
Anggaran Dipangkas, Narapidana Dilarang Sakit
TRIBUNJAMBI.COM - Dokter Arman Siregar, yang mengurus kesehatan napi di Lapas Klas IIA Jambi, tak menampik
Penulis: Duanto AS | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Duanto A Sudrajat
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dokter Arman Siregar, yang mengurus kesehatan napi di Lapas Klas IIA Jambi, tak menampik kabar jika napi diberi obatnya CTM.
Katanya, obat yang kemudian menjadi andalan ketika napi sakit hanya CTM, yang memberikan efek tidur. "Kalau sakit biasa ya kasih CTM aja," kata dokter Arman.
Lantas bagaimana dengan biaya tahanan yang menginap di rumah sakit karena penyakit klinis?
Tentu akan menghabiskan anggaran kesehatan karena biayanya besar. "Seperti sakit untuk satu tahanan kayak Pak Arifin saja, uangnya sudah habis. Kalau napi sakit klinis ya terkenyot," lanjut Hendra.
Pemangkasan anggaran kesehatan bukan hanya di Lapas Jambi saja. Seluruh Lapas di Indonesia juga dipangkas anggarannya.
Bahkan, menurut Hendra ada Lapas yang sama sekali tidak mendapat anggaran. "Seluruh LP di Indonesia dikurangi. Malah ada yang gak dapat anggaran. Di sini (Kota Jambi) masih bagus ada anggaran dikit," jelasnya.
"Di Lapas Muara Bungo malah gak ada anggaran. Jadi napi gak boleh sakit karena gak ada anggarannya," papar Hendra.
Apa sebab lapas anggarannya dikurangi, bahkan ada yang nol? Menurut Hendra pemangkasan dilakukan pusat karena ada kegiatan Pemilu. Atau dalam bahasa lain, mata anggaran kesehatan napi dari pusat mungkin digunakan untuk dana Pemilu 2014. "Pemangkasan ini karena terganggu Pemilu," ujarnya.
Ketika anggaran kesehatan Lapas tak ada, ketika sakit sebenarnya napi bisa mendapatkan fasilitas Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Tapi kenyataannya, jangkauan program layanan kesehatan gratis pemerintah itu jangkauannya tak masuk Lapas.
"Tapi Jamkesda belum terdaftar ini. Seharusnya mereka kan dapat," katanya dengan nada bertanya.
Selama ini, anggaran kesehatan hanya bersumber dari dana pusat saja. Saat ini, pihak Lapas juga tengah mengajukan permintaan bantuan dari Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi Jambi, berharap kekurangan anggaran dan kesehatan napi bisa dibantu.
Sebagai catatan, untuk musim penghujan seperti saat ini, banyak napi yang menderita sakit panas, demam, dan sejenisnya. Bahkan bahaya demam berdarah juga mengancam. Apalagi kondisi lapas yang terancam banjir, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.