Longsor
Murid SD di Sungai Bermas Terpaksa Menganggur
TRIBUNJAMBI.COM – Pascalongsor di jalan menuju ke lokasi transmigrasi lokal, Sungai Bermas, sejak Selasa
Penulis: edijanuar | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Edi Januar
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Pascalongsor di jalan menuju ke lokasi transmigrasi lokal, Sungai Bermas, sejak Selasa (27/11) lalu, aktivitas masyarakat yang datang dan pergi dari lokasi itu menjadi terganggu.
Bahkan, guru-guru SD yang akan menjalankan tugasnya untuk mengajar di Sungai Bermas, sampai saat ini tidak bisa naik ke lokasi sekolah. Soalnya material longsor masih menumpuk di badan jalan.
Akibatnya, puluhan murid SD di Sungai Bermas, tidak bisa belajar seperti biasa, karena tidak ada guru yang datang untuk mengajar. Padahal, tidak berapa lama lagi mereka akan menghadapi ujian.
"Longsornya sudah lama, namun sampai saat ini tidak ada perbaikan sama sekali. Anak-anak kami juga tidak bisa belajar, karena gurunya tidak bisa lewat akibat ada longsor," ujar warga Sungai Bermas, yang minta namanya tidak disebutkan, Senin (3/12).
Ia mengatakan, perhatian pemerintah terhadap warga Sungai Bermas memang semakin berkurang. Ini terbukti dengan tidak adanya perbaikan jalan menuju lokasi transmigrasi lokal tersebut, meski sudah longsor.
"Jalannya rusak memang sudah lama, namun tidak ada yang memperbaikinya. Saat ini kami tidak bisa berbuat banyak, jangankan untuk membawa barang ke lokasi Sungai Bermas, untuk naik tanpa beban saja susah," keluhnya.
Seorang Guru di SD Sungai Bermas, Tomi, dikonfirmasi Tribun juga mengakui akibat longsor guru yang mengajar tidak bisa datang ke sekolah.
"Di Sungai Bermas ada sekitar 5 orang guru SD, dan semuanya tinggal di bawah. Jika sedang musim hujan seperti ini, guru kesulitan datang ke sekolah karena jalan licin," katanya dikonfirmasi Tribun via telepon.
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Pascalongsor di jalan menuju ke lokasi transmigrasi lokal, Sungai Bermas, sejak Selasa (27/11) lalu, aktivitas masyarakat yang datang dan pergi dari lokasi itu menjadi terganggu.
Bahkan, guru-guru SD yang akan menjalankan tugasnya untuk mengajar di Sungai Bermas, sampai saat ini tidak bisa naik ke lokasi sekolah. Soalnya material longsor masih menumpuk di badan jalan.
Akibatnya, puluhan murid SD di Sungai Bermas, tidak bisa belajar seperti biasa, karena tidak ada guru yang datang untuk mengajar. Padahal, tidak berapa lama lagi mereka akan menghadapi ujian.
"Longsornya sudah lama, namun sampai saat ini tidak ada perbaikan sama sekali. Anak-anak kami juga tidak bisa belajar, karena gurunya tidak bisa lewat akibat ada longsor," ujar warga Sungai Bermas, yang minta namanya tidak disebutkan, Senin (3/12).
Ia mengatakan, perhatian pemerintah terhadap warga Sungai Bermas memang semakin berkurang. Ini terbukti dengan tidak adanya perbaikan jalan menuju lokasi transmigrasi lokal tersebut, meski sudah longsor.
"Jalannya rusak memang sudah lama, namun tidak ada yang memperbaikinya. Saat ini kami tidak bisa berbuat banyak, jangankan untuk membawa barang ke lokasi Sungai Bermas, untuk naik tanpa beban saja susah," keluhnya.
Seorang Guru di SD Sungai Bermas, Tomi, dikonfirmasi Tribun juga mengakui akibat longsor guru yang mengajar tidak bisa datang ke sekolah.
"Di Sungai Bermas ada sekitar 5 orang guru SD, dan semuanya tinggal di bawah. Jika sedang musim hujan seperti ini, guru kesulitan datang ke sekolah karena jalan licin," katanya dikonfirmasi Tribun via telepon.
Berita Terkait