Editorial
Pasang Badan
ISTILAH pasang badan, biasa kita kenal di dunia bela diri, dan kerap juga digunakan di kalangan bodyguard.
Penulis: esotribun | Editor: esotribun
ISTILAH pasang badan, biasa kita kenal di dunia bela diri, dan kerap juga digunakan di kalangan bodyguard. Namun, istilah ini pun tak asing di kalangan politisi dan birokrat, apalagi kalau tersandung masalah hukum.
Sebulan terakhir ini Kejaksaan Negeri Jambi, sedang gencar-gencarnya membidik sejumlah kasus dugaan korupsi, yang tersangkanya adalah para pejabat dan mantan pejabat di Provinsi Jambi.
Apa kaitannya dengan istilah pasang badan? Pasang badan dapat diartikan; seseorang yang rela mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk menyelamatkan seseorang.
Perlu kita telisik, apakah para tersangka yang dibidik kejaksaan ini adalah otak intelektual dari kasus dugaan penyimpangan uang negara, atau hanya orang-orang yang siap pasang badan untuk menyelamatkan kehormatan orang tertentu. Dan mungkin juga, para tersangka ini hanyalah orang-orang yang salah dibidik.
Semua kemungkinan itu sangat logis. Belajar dari sejumlah kasus dugaan korupsi di Provinsi Jambi, yang ditangani kejaksaan, ada sinyalemen para tersangka yang divonis pengadilan, adalah orang-orang yang rela pasang badan, dan ada yang menjadi korban semata.
Siapa contoh yang pasang badan? Ingat kasus waterboom beberapa tahun yang lalu, yang menjebloskan mantan Sekda Provinsi Jambi, Chalik Saleh beberapa tahun di balik jeruji besi. Hingga saat ini, aparat penegak hukum belum mampu menyentuh aktor intelektual di balik kasus itu.
Kita juga masih ingat kasus dugaan penyimpangan korupsi di KONI Provinsi Jambi. Nasrun Arbain ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi uang cabang olahraga. Namun saat vonis, pengadilan membersihkan nama Nasrun, ia bebas murni. Publik menilai Nasrun hanya korban.
Nah, bagaimana dengan sejumlah kasus yang kini sedang gencar-gencarnya dibidik oleh kejaksaan? Masyarakat Jambi tidak akan lupa dengan sejumlah kasus yang kini seakan dipetieskan, dan sewaktu-waktu kembali diledakkan.
Status Kemas Andra Sultan Jambi di jejaring sosial facebook, kiranya patut menjadi perhatian. Di grup Jambi Menggapai Keadilan (JMK), ia memperingatkan Sekda Provinsi Jambi agar nasibnya tidak seperti dua sekda sebelumnya, Chalik Saleh, dan AM Firdaus, yang kini juga berstatus sebagai tersangka.
Status di FB itu menyebutkan; untuk menjadi SEKDA PROV. JAMBI tidak hanya sekadar sosok yang pintar & bisa memimpin, tetapi yang paling penting & utama adalah LOYALITAS TINGGI & SIAP PASANG BADAN..........
Mari kita sebagai masyarakat Jambi secara bersama-sama mengawal kerja aparat penegak hukum untuk memberantas penyakit korupsi, yang kini menular di kalangan pejabat di Provinsi Jambi. (*)