Bom Solo
Keluarga Hayat Minta Maaf
TRIBUNJAMBI.COM - Keluarga Ahmad Yosepa alias Hayat (31), pelaku bom Solo, meminta maaf kepada masyarakat, khususnya para korban bom
Permintaan maaf disampaikan Nurlan HN, anggota Tim Pembela Muslim (TPF), setelah pemakaman di Taman Pemakaman Pondok Rangon, Selasa (27/9/2011) sore. Lelaki ini mendampingi keluarga Hayat sejak rumah sakit hingga pemakaman.
"Saya mewakili keluarga (Hayat) memohon maaf, karena ada kejadian seperti ini. Kami tidak tahu akan ada kejadian yang tidak pernah diduga. Setelah tahu, keluarga meminta maaf," katanya.
Nurlan juga menjelaskan, keluarga merasa kaget dengan peristiwa ini. Ibu Hayat, Hindun, bahkan menangis di kamar jenazah hingga pemakaman. Perempuan itu memilih tetap berada dalam mobil, saat jenazah dikebumikan.
"Ibunya masih shock, terus menangis, dan tak bisa berkata-kata," ujar Nurlan.
Ahmad Yosepa alias Hayat (31), adalah terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton (GBIS Kepunton), Kota Solo, Minggu lalu. Kepastian itu diumumkan Markas Besar Polri, Selasa pagi.
Setelah diuji forensik, otopsi, dan tes DNA, jenazah lantas dimakamkan di TPU Pondok Rangon. (SABRINA ASRIL)