Skandal Nazaruddin
Di Mako Brimbo, Nazar Sulit Diawasi
TRIBUNJAMBI.COM - Penempatan Nazaruddin, di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, dinilai tak cocok
Ketua Presidium IPW Neta S Pane kepada Tribunnews.com, Sabtu (13/8/2011), merinci kelebihan dan kelemahan Mako Brimob. Dari segi penjagaan, Nazaruddin mungkin aman di dalam karena tak semua orang mudah mengaksesnya. Tapi pengawasan dalam justru lemah.
"Contoh bagaimana Gayus Tambunan yang ditempatkan di sana bisa keluar masuk seenaknya. Beberapa tahanan di sana juga pernah kita temukan. Kalau Nazaruddin di sana tak menutup kemungkinan dia mendapat keistimewaan," ujar Neta lewat sambungan telepon.
Beberapa orang penting yang pernah merasakan dinginnya bui Mako Brimob adalah besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan, mantan Kapolri Rusdiharjo. Mereka adalah orang penting. Jika memang di sana, sama saja menganggap Nazaruddin orang penting.
"Ini alasan kami IPW tak setuju Nazaruddin ditempatkan di sana. Apalagi sekarang mau lebaran. Bisa-bisa dia keluar tahanan dan lebaran bareng keluarga. Ia juga bakal mendapat fasilitas istimewa, apalagi Nazaruddin dikenal buron beruang," imbuhnya.
Dikatakannya,
jangan sampai penempatan Nazaruddin di Mako Brimob, membuat KPK semakin
enggan mengungkap aliran dana yang digelontorkan Nazaruddin ke pihak
kepolisian.
Salah satu rumah tahanan yang memungkinkan menampung
Nazaruddin adalah Rutan Cipinang. Dengan demikian, publik akan mudah
mengakses dan melakukan pengawasan terhadap Nazaruddin. Kendati begitu,
baik Cipinang atau Mako Brimob pembungkaman bisa terjadi kepada
Nazaruddin.
"Memang, idealnya KPK punya tahanan sendiri. Misalnya di Cipinang ada blok untuk pelaku korupsi. Seharusnya itu dikelola dan tanggungjawab KPK. Tapi sekarang kan tahanan pelaku korupsi hanya titipan di sana," imbuhnya.(*)