Punya Tim Beranggota Polisi, KPK hingga Pegiat HAM, Kenapa Penyiraman Novel Baswedan Tak Terungkap?

Najwa Shihab pun penasaran bagaimana bisa TGPF dinilai mengecewakan padahal di dalam tim tersebut juga ada anggota KPK sendiri.

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Aktivis antikorupsi dan wadah pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan, di gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11/2018). Peringatan digelar untuk mendorong pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyelesaikan kasus-kasus penyerangan terhadap para aktivis. WP KPK juga mengaitkan kasus tersebut dengan tewasnya aktivis HAM, Munir Said Thalib pada 2004 lalu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Punya Tim Beranggota Polisi, KPK hingga Pegiat HAM, Kenapa Penyiraman Novel Baswedan Tak Kunjung Terungkap?

TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengaku kecewa lantaran Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), belum bisa mengungkap titik terang kasus penyiraman air keras terhadap mantan penyidik KPK Novel Baswedan.

Hal tersebut diungkapkan Agus Rahardjo dalam acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab yang tayang di TRANS7, Rabu (24/7/2019).

Najwa Shihab pun penasaran bagaimana bisa TGPF dinilai mengecewakan padahal di dalam tim tersebut juga ada anggota KPK sendiri.

Agus Rahardjo mengaku kecewa lantaran selama 6 bulan sejak 8 Januari 2019 hingga 7 Juli 2019, TGPF belum menemukan siapa pelaku dan motif penyiraman air kerasa terhadap Novel Baswedan.

Baca: Cedera Tulang Belakang, Jadwal Comeback Jorge Lorenzo ke Seri Balap MotoGP Dipastikan Mundur

Baca: Bawaslu Berkecil Hati, Diberi Rp 45 Miliar, Asnawi: Angka Itu Tidak Rasional

Baca: Amalan Malam Jumat Baca Surat Al Kahfi Agar Dapat Hikmah Dahsyatnya & Amalan Ini Memperlancar Rezeki

"KPK kecewa dengan hasil temuan Tim Pencari Fakta, apa alasan utamanya Pak Agus?" tanya Najwa Shihab.

"Pertama, pasti semua orang KPK berharap dengan adanya tim itu kemudian masalahnya menjadi bisa diselesaikan dan masalahnya lebih terang benderang," jawab Agus Rahardjo.

Agus Rahardjo mengaku belum membaca keseluruhan temuan dari TGPF yang berjumlah ribuan halaman, namun sudah membaca press release.


Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dalam acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab di TRANS7, Rabu (24/7/2019). (TRANS7)
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dalam acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab di TRANS7, Rabu (24/7/2019). (TRANS7) ()

"Kalau press release-nya kan kita melihat kemudian, pelaku yang kita harapkan bisa diungkap ternyata tidak terungkap," lanjut Agus Rahardjo.

Najwa Shihab kemudian menyinggung bagaimana bisa TGPF dinilai mengecewakan padahal di dalamnya juga terdiri dari orang-orang KPK.

"Pak Agus, tadi Anda katakan kecewa karena berharap bisa diungkap, tapi bukankah sesungguhnya di dalam tim itu ada orang KPK di dalamnya?" tanya Najwa Shihab.

Agus Rahardjo mengaku memang di dalam TGPF ada tim dari KPK, juga yang sudah ia kirim sejak lama untuk membantu menyelesaikan kasus Novel Baswedan.

Baca: Kelompok Kriminal Separatis Terus Berulah di Papua, Siapa yang Pasok Senjata?

Baca: Hotman Paris Posting Ceramah UAS, Ternyata Ini Keistimewaan Kebaikan Salat Subuh Berjamaah

"Ada orang KPK, orang KPK yang terlibat di dalam penyelidikan yang sudah lama, jadi ada tim yang kita pada waktu itu kita perbantukan kepada Tim Polri," jawab Agus Rahardjo.

Agus Rahardjo mengaku tidak tahu apakah tim KPK yang sudah ia kirim memiliki kinerja dan wewenang menyelidiki secara maksimal.

"Jadi saya tidak tahu seberapa intensifnya kemudian tim ini dipergunakan," kata Agus Rahardjo.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved