Beli Daging Jelang Idul Adha, Begini Cara Mudah Mengenali Ciri Daging Sapi Glonggongan

Diduga ada oknum yang memanfaatkan momen Idul Adha untuk meraup keuntungan dengan cara yang menjual sapi glonggongan.

Editor:
Tribun Jogja/Agung Ismiyanto  
  Ilustrasi: Petugas gabungan amankan ratusan kilogram daging sapi gelonggongan dari pedagang pasa Gotong Royong dan pemasok asal Boyolali, Selasa (30/6/2015). 

TRIBUNJAMBI.COM -  Jelang Hari Raya Idul Adha, daging yang dijual di pasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen semakin banyak.

Diduga ada sebagian oknum yang memanfaatkan momen Idul Adha untuk meraup keuntungan dengan cara yang menjual sapi glonggongan.

Seperti yang baru-baru ini video viral seekor sapi yang diduga merupakan korban praktik sapi glonggongan.

Baca: Baru Saja Bebas, Kriss Hatta Kembali Ditangkap Polisi, Kali Ini Kasus Penganiayaan

Baca: Potret Suhu Esktrem di India Capai 50 Derajat, Warga Bertahan Hadapi Kemarau Esktrem!

Baca: Jadwal Pertandingan Hari Ini, Juventus vs Inter Milan Live Streaming Mola TV ICC 2019 Sore Hari

Sontak video yang diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo ini pun langsung menyita perhatian.

Pasalnya, ada sebuah kejanggalan nan mengerikan, terlihat seorang pria yang konon merupakan seorang petugas mencoba membelah menyayat tubuh sapi yang masih hidup itu.

Setelah berhasil membuat sayatan kecil di tubuh sapi di bagian perut, dari sana langsung keluar ratusan miligram air yang mengalir bak air dari sebuah pancuran.

Menurut laman Pemerintahan Kabupaten Sleman, daging sapi glonggongan adalah daging yang diperoleh dari sapi yang sebelum disembelih diberi minum air sebanyak-banyaknya, secara paksa.

Maksudnya untuk menambah bobot sapi tersebut, sehingga dengan hal ini otomatis akan menambah keuntungan dari si penjual.

Baca: Download MP3 Takbiran Hari Raya Idul Adha Non Stop, Link Unduh Takbiran Merdu Ust Jefri Al Buchori

Baca: Sinopsis Drama India Ishq Subhan Allah, Cinta Segitiga, Nikah Paksa, Kebenaran yang Harus Diungkap

Baca: Bakwan Spesial Buatan Megawati Untuk Menjamu Prabowo, Hasto: Bawang yang Dipakai pun Khusus

Umumnya, hewan ternak yang diglonggong adalah sapi.

Dari segi bisnis pembeli akan di rugikan karena membeli daging dengan berat yang tidak wajar.

Dari segi kesehatan jelas, karena menurut penelitian daging glonggongan setara dengan bangkai.

Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengategorikan daging glonggongan ke dalam makanan haram di perjualbelikan dan haram dimakan, selain salah satu penipuan terhadap konsumen akibat penyembelihannya menyiksa sapi terlebih dahulu.

Ilustrasi daging glonggongan
Kompas.com/Ika Fitriana
Ilustrasi daging glonggongan

 Sekretaris Umum MUI Jawa Tengah, Ahmad Rofiq menyebutkan makan daging glonggongan termasuk sama saja dengan makan bangkai.

"Dengan dipaksa dimasuki air atau digelonggong, biasanya hewan yang akan disembelih itu sudah mati duluan. Jadi, sudah jadi bangkai baru disembelih," ujar Rofiq, mengutip dari nu.or.id pada Kamis (4/9/2008).

Bahkan menurut Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Dr. drh. Doddi Yudhabuntara menyebutkan, penggelonggongan daging merusak jaringan dari sapi tersebut, juga akan mempercepat kerusakan kualitas daging dimana berat daging akan lebih bertambah dengan bertambahnya berat air sendiri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved